Tuesday, August 03, 2010

Bersahabat dengan Alam

 

Banjarmasinpost.co.id - Rabu, 4 Agustus 2010

Oleh: Ivone Tiara Sukma SP,
Guru SMKN 1 Kusan Hilir
HUJAN selain membawa berkah, tidak jarang mendatangkan musibah (banjir). Banjir yang tak terduga menyebabkan kerusakan dan kerugian harta benda bahkan korban jiwa.
Permasalahan banjir yang semakin akut, tidak semata disebabkan oleh faktor alam, tetapi juga ulah manusia sendiri. Aktivitas penambangan dan penebangan kayu di hutan  secara tidak bertanggung jawab, contohnya.
Sudah bukan hal yang aneh lagi saat kita melihat banyak aktivitas penebangan kayu di hutan dengan membabi buta tanpa disertai penanaman kembali. Kalaupun dilakukan reboisasi, pelaksanaannya di lapangan cenderung tidak serius alias asal-asalan.
Penambangan batu bara dan hasil bumi lainnya juga menyumbang peran yang signifikan dalam merusak keseimbangan alam. Belum lagi ditambah kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya, termasuk di sungai sehingga terjadi pendangkalan yang pada ujungnya mendatangkan bencana yaitu banjir.
Kini saatnya kita lebih siaga. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan banjir itu.  Penghijauan adalah salah satu solusi terbaik. Masyarakat, pelaku usaha dan seyogiyanya bahu membahu mendukung penghijauan. Peraturan yang berkaitan pun harus diperketat. Pihak berwenang jangan segan-segan menindak tegas penambang dan pembalak hutan yang tidak memedulikan kelestarian alam.
Pemerintah tidak boleh putus asa dalam upaya memperbaiki tata kota. Program pembangunan harus disertai kearifan dengan tetap menyediakan ruang terbuka hijau yang bisa berupa taman atau hutan kota. Selain untuk meningkatkan kualitas udara, ruang terbuka hijau bermanfaat sebagai resapan air di kala hujan tiba.
Pada hakikatnya alam senatiasa bersahabat dengan manusia. Jika dewasa ini persahabatan itu kian retak, kita harus bergegas memperbaikinya.
Kita jaga lingkungan mulai dari hal terkecil, seperti membiasakan diri dan keluarga untuk hidup bersih dan disiplin. Galakkan kembali gotong royong guna membersihkan sampah di selokan maupun di sungai. Kita tanam pohon serta merawatnya, baik di halaman rumah, sekolah, tepi jalan sampai di lembah dan gunung yang gundul.
Jika semua itu terlaksana dengan baik, bukannya tidak mungkin kelak anak cucu kita tidak lagi berurusan dengan bencana banjir.  Masa depan mereka memang tidak seharusnya menanggung beban atas kesalahan yang kita perbuat saat ini. (*)

No comments: