Sunday, March 29, 2009

Desa di Tabalong Terendam Banjir

Rabu, 25 Maret 2009 | 19:36 WITA

TANJUNG, RABU  - Bahaya banjir mulai mengancam kawasan penduduk Kabupaten Tabalong. Informasi diperoleh, tiga desa di wilayah utara Kecamatan Bintang Ara mengalami banjir menyusul meluapnya debit air sungai Tabalong, Selasa (24/3) malam.

Menurut keterangan warga, kondisi air sungai Tabalong mulai meningkat sejak pukul 19.00 Wita. Akibat meluapnya air sungai itu, tercatat 43 rumah penduduk tiga desa yakni Desa Mantuyub, Desa Usih dan Desa Pujung rata-rata terendam banjir sekitar setengah meter.   

Bahkan informasi diperoleh, ada beberapa rumah warga yang berada di pinggiran sungai terendam hingga dua meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Namun, akibat banjir itu sekitar 43 kepala keluarga atau 215 jiwa bergotong royong menyelamatkan barang-barang milik mereka agar tidak terendam luapan air sungai.

Bibit Penghijauan Untuk Pantai Kintap

Minggu, 15 Maret 2009 | 19:35 WITA

PELAIHARI, MINGGU - Hari ini, Minggu (15/3) Bupati Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalsel, H Adriansyah menyerahkan bibit penghijauan kepada warga Desa Mekarsari Kecamatan Kintap, Kabupaten Tala.

Bibit tersebut untuk menghijaukan pantai di Kabupaten Kintap yang kini makin memprihatinkan kondisinya akibt abrasi air laut yang semakin meningkat.

Wednesday, March 11, 2009

Rp 300.000 untuk Lolos dari Longsor Kalsel

Selasa, 10 Maret 2009 | 22:11 WIB
BANJARMASIN, KOMPAS.com — Tiga buah rumah serta puluhan hektar sawah dan kebun porak poranda dihantam longsor di Dusun Andataian, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, Kalsel, Selasa (10/3). Longsor menimpa sembilan titik di desa termasuk menutup ruas jalan provinsi.

Warga yang melintasi longsor menggunakan sepeda motor terpaksa harus membayar jasa angkat yang ditawarkan beberapa orang. Setiap satu unit sepeda motor yang melintas harus merogoh kantong dari Rp 250.000 hingga Rp 300.000 per titik longsor.

Monday, March 09, 2009

Bantuan Tanah Longsor Disalurkan

Senin, 9 Maret 2009 | 20:02 WITA

MARTAPURA, SENIN - Untuk membantu warga yang mengakami musibah, Pemerintah Kabupaten Banjar, Senin (9/3) menyalurkan bantuan bagi korban tanah longsor di Desa Paramasan Kabupaten Banjar, Kalsel.

Dinas Sosial Kebupaten Banjar menyerahkan bantuan berupa setengah ton beras, ikan sarden, kecap dan bahan makanan lainnya. Belum diketahui pasti jumlah KK yang jadi korban longsor, yang pasti akses jalan provinsi Paramasan-Tanah Bumbu masih terputus.

Tuesday, March 03, 2009

Desa Benua Raya Masih Tergenang

Senin, 26 Januari 2009 | 08:38 WITA

PELAIHARI, SENIN

- Jalan raya di Desa Benua Raya Kec Bati Bati masih tergenang di dua titik yakni dekat langgar dan dekat jembatan. Meski genangan telah surut, namun ketinggian air msh sekira 30-40 centimeteran.

Sepeda motor telah lancar melintasinya, kondisi ini akan berubah kalau hari gelap dan hujan turun. Sejumlah warga menyediakan jasa pandu dengan imbalan sukarela terutama untuk kendaraan roda empat. (idda royani)
Buzz up!

700 Rumah di Barabai Terendam

Senin, 23 Februari 2009 | 06:13 WITA

BARABAI, SENIN - Hujan deras yang mengguyur Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST)  dalam beberapa hari terakhir kembali membuat rumah dan dan pemukiman di sejumlah kawasan kota terendam.

Akibatnya sekitar 700 rumah warga di sejumlah desa dan kelurahan di Barabai terendam banjir. Kawasan ini terendam air setinggi pinggang sampai dada orang dewasa. Hingga siang kemarin  warga Kota Apam itu pun ramai-ramai mengungsi.

Mereka menyelamatkan barang-barang berharga dari dalam rumah. Jalan raya pun dipenuhi mobil pribadi dan motor yang membawa barang-barang untuk diungsikan.

Hujan juga membuat genangan air terjadi di kelurahan Barabai, terutama terparah di Bukat Seberang, kampung Kadi dan Hevea. Banjir juga merendam kawasan Desa Pajukungan, Desa Padawangan dan Desa Bungur.

Tidak hanya perumahan warga banjir juga meluap ke jalan raya seperti di Jalan Tri Kusuma, Jalan Ulama, jalan Kemasan dan Jalan Hasan Basery.

Perkantoran milik instansi pemerintah seperti kantor Bulog, Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja, Tranmigrasi dan Sosial tak luput dari genangan. Selain itu sejumlah rumah ibada masjid dan mushala pun ikut tergenang.

Menurut warga banjir terjadi disebabkan volume air yang datang dari sungai Barabai yang berhilir di saluran irigasi Batanag Alai Timur tak bisa tertampung. "Air mulai naik pada Sabtu (21/2) kemarin, hujan deras yang terjadi dalam dua hari terakhir mengakibatkan naiknya volume air di Sungai barabai," ujarnya.

Ditambahkan maraknya penebangan liar yang terjadi di kawasan pegunungan meratus menambah makin mudahnya air meninggi saat hujan deras mengguyur. "Akibat dariu banjir ini bisa dikatakan barabai masih belum bebas dari banjir," ujarnya.

Meski ketinggian telah mencapai 70 centimeter dan masuk ke dalam rumah namun warga masih memilih bertahan dan tidak mau mengungsi ke rumah lain. "Kami tetap bertahan di rumah, sebab ketinggian air masih bisa disiasati dengan naik ke langit- langit rumah," Atus warga Kelurahan Bukat darat Barabai.

Menurutnya banjir yang merendam rumah warga ini merupakan yang ketiga kalinya dalam tahun ini. "Namun banjir kali ini yang terparah sebab iar sudah naik hingga dalam rumah," ucapnya.

Aluh Aluh Diterjang Angin Puting Beliung

Rabu, 18 Februari 2009 | 20:37 WITA

MARTAPURA, RABU - Angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar, Kalsel, menyebabkan kubah Masjid Hidayatul Sholikin di Desa Aluh Aluh Besar RT 1 hancur.

Selain itu, menara Masjid Baiturahman Desa Bakambat juga roboh, bukan itu saja atap rumah milik Tamrin warga Desa Sungai Musang terlepas dan terbang hingga ratusan meter.

Bersamaan datangnya angin puting beliung, kecamatan yang berdekatan dengan laut tersebut juga dihantam gelombang pasang, namun gelombang ini belum menimbulkan kerusakan yang berarti.

Menurut pantauan BPost Online, hingga sore tadi belum ada informasi adanya korban jiwa dari warga setempat dan peristiwa alam tersebut.

Perlu kita ketahui angin puting beliung sebuah tiub angin berpusing yang menyentuh tanah. Angin yang berada di dalam puting beliung berpusing dengan pantas dan menjadikan puting beliau sangat berbahaya.

Kebanyakan puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/jam atau kurang, dengan lebar 250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum lenyap. Walau bagaimana pun, sesetengah puting beliung mempunyai angin selaju 480 km/jam, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak melebihi 100 kilometer.

Puting beliung seringkali terjadi semasa hujan ribut petir angin kuat dan mendatangkan banyak kemusnahan kepada apa-apa saja yang disentuhnya. Saban tahun, ada nyawa yang terkoban akibat puting beliung.

Abrasi Pantai Meluas, 44 Kuburan Dibongkar

Kamis, 29 Januari 2009 | 22:19 WITA

BATULICIN, KAMIS - Akibat ulah tangan jahil yang tak bersahabat dengan mengambil pasir semaunya tanpa memikirtkan akibatnya, ditambah faktor cuaca buruk, diprediksi Kota Pagatan bakal tengelam.

Pasalnya ketinggian air laut semakin naik akibat gelombang pasang air laut di pesisir pantai Kota Pagatan, hingga mencapai ketinggian 3 meter diatas permukaan laut. Belum lagi abrasi yang kian meluas mengancam pemukiman warga dan pekuburan muslimin setempat.

Warga resah dan dalam ketakutan yang mencekam berdiam di sekitar pesisir pantai Kota Pagatan karena rumahnya terancam roboh akibat tanahnya sedikit demi sedikit, tergerus hantaman ombak yang kian ganas menyusul gelombang pasang air laut serta cuaca hujan dalam sepekan ini yang tak menentu.

Belum lama ini, Rabu (28/1) sebanyak 44 kuburan tua dibongkar kerabatnya karena tergerus ombak pantai Kota Pagatan, yang selalu terjadi siang dan malam hari.

Ahli waris almarhum, Rusli Baco (40) warga Desa Pejala RT 2 Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) resah setelah melihat tulang-belulang familinya dan kerabatnya yang telah diambil dari lubang kubur tampak terlihat menyeramkan.

Padahal, tak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk evakuasi dan prosesi pemakaman kembali. Terlebih Rusli Baco hanya sekedarnya seorang nelayan setempat yang pas-pasan hidupnya.

Namun, demi ketenangan keluarganya, mereka pun memindahkan kuburan tua dari para kerabatnya itu ke daratan yang lebih tinggi dan jauh jaraknya dari pesisir pantai Kota Pagatan, tepatnya kuburan muslimin Desa Pejala, sekitar 3 kilometer dari pesisir Pantai Kota Pagatan.

Kepala Desa Mattone Kampung Baru Kecamatan Kusan Hilir, Tanbu, Andi Jaya mengatakan tingkat abrasi dipesisir pantai itu kian parah dan mengerus kuburan muslimin tua yang ada dipesisir tersebut.

“Sebagian telah di pindahkan di sekitar pemakaman kubah kota Pagatan,” ujar Andi yang mmenambahkan selain keluarga Rusli Baco juga kerabat Muhammad Syukur memindahkan kubur kerabatnya. (mukhtar wahid)
Buzz up!
ARTIKEL LAINNYA

    *
      Selasa, 3 Maret 2009 | 08:21 WITA
      Busyet, di Tanjung Alat Cuci Darah Dibiarkan di Gudang!
      Selasa, 3 Maret 2009 | 06:19 WITA
      Sibuk Ceramah, Guru Bakeri Tunda Melapor
      Selasa, 3 Maret 2009 | 06:17 WITA
      Remaja Tabalong Wajib Tamat SMA
      Selasa, 3 Maret 2009 | 06:15 WITA
      Warga Ancam Tutup Jalan Tambang
      Selasa, 3 Maret 2009 | 06:09 WITA
      PNS-Honorer Pemkab Banjar Digrebek

1 dari 1 Halaman Komentar | First Prev Next Last

ketika saya membaca berita ini, makin menguatkan cerita teman saya yang pernah berkunjung kesalah satu desa yang ada dikecamatan mantewe,tanah bumbu... bahwa untuk mati didaerah ini harus hati-hati, karna kalau kita dikubur dididaerah pegununganpun akan terusik oleh baket alat berat pertambangan.
Posted by: arie | Jumat, 30 Januari 2009 | 18:15 WITA
posting komentar anda:
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Name (required)
Email (required)
Alamat
Isi Komentar
Security Code (required)