Radar Banjarmasin, Selasa, 27 Juli 2010
BATULICIN - Bupati Tanbu H M Zairullah Azhar, mengatakan, banjir yang terjadi di Kecamatan Satui lebih didasari pada siklus alam lima tahunan yang selalu menimpa daerah dataran rendah, dan sekitar bantaran sungai. “Daerah rawan banjir memang banyak terdapat di Kabupaten Tanbu,” ujar bupati, disela-sela melakukan kunjungan ke lokasi banjir di Kecamatan Satui, tiga hari lalu.
Ironisnya, hingga saat ini masyarakat pribumi masih banyak yang bermukim di bantaran sungai, padahal rawan terhadap banjir. “Sampai saat ini masyarakat pribumi memang masih menetap di sekitar bibir sungai dan menggantungkan hidupnya dari jalur sungai itu sendiri,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi musibah banjir terulang lagi, sebagai langkah awalnya Pemkab Tanbu akan melakukan pengkajian mendalam terkait faktor utama musibah banjir tersebut, dan antisipasi jangka panjangnya. “Kami rencanakan pembuatan kanalisasi di sejumlah titik rawan banjir, dan memberikan tawaran kepada warga yang hidup di kawasan bibir sungai untuk menempati kawasan permukiman baru di dataran yang lebih tinggi,” jelas bupati.
Dalam kunjungannya tersebut, bupati menyerahkan bantuan uang tunai kepada korban banjir melalui camat setempat sebesar Rp50 juta. Bupati juga menginstruksikan kepada seluruh kepala desa, dan RT untuk terus memperhatikan kondisi dan keperluan hidup warganya selama masih dalam pengungsian. Segala kebutuhan warga yang terkena musibah banjir bisa langsung diambil di toko-toko setempat. “Silakan ambil langsung di toko-toko yang ada ditempat ini, tentunya dibawah pengawasan RT, kepala desa dan camat, nanti biar pemerintah daerah yang bayar,” kata bupati.
Setelah memberikan bantuan, bupati bersama Wabup H Abdul Hakim G, Danrem
101/Antasari Kol Heros Paddupai, Kapolres Tanbu AKBP Winarto, Dandim 1004/KTB-TNB Letkol Arh Bas Ignatius, Komandan Polairud Polda Kalsel Unit Batulicin AKP Solikhin, beserta sejumlah Danramil, dan pejabat teras Tanah Bumbu melakukan kunjungan ke sejumlah daerah yang terkena musibah banjir dengan menggunakan speed boat milik Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsos, Kesbanglinmas.
Selain merendam ribuan rumah, banjir kali ini juga merendam sejumlah fasilitas ibadah dan fasilitas pendidikan seperti sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama yang ada di tempat tersebut. Sejumlah sekolah yang tergenang air itu terpaksa diliburkan.
Jumlah korban akibat banjir di Kecamatan Satui mencapai 3198 KK dengan 9066 jiwa yang bermukim di 7 desa. Antara lain, di Desa Sungai Danau (13 RT) ada 1281 KK dengan 3849 jiwa, Desa Satui Barat (3 RT) ada 124 KK dengan 493 jiwa, Desa Bukit Baru (6 RT) ada 81 KK dengan 330 jiwa, Desa Sinar Bulan (10 RT) ada 1332 KK dengan 3019 jiwa, Desa Jombang (3 RT) ada 66 KK dengan 251 jiwa, Desa Sekapuk (6 RT) ada 95 KK dengan 404 jiwa dan Desa Satui Timur (4 RT) ada 219 KK dengan 720 jiwa. (kry)
No comments:
Post a Comment