Friday, 09 January 2009 12:18 redaksi
BANJARMASIN - Sedikitnya 10.075 kepala keluarga (KK), menjadi korban banjir bandang di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu (7/1), kini sangat membutuhkan bantuan sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) dan sandang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial HSS, H Johansyah, SSos MAP, kemarin, melaporkan, korban banjir tersebut sangat membutuhkan sembako dan sandang, karena mereka belum bisa melakukan aktifitas sehari-hari.
Akibat banjir bandang tersebut menyebabkan 10 buah rumah penduduk hilang/hanyut terbawa banjir dan tujuh buah rumah lainnya mengalami kerusakan berat dan sebanyak 8.012 buah rumah lainnya terendam air.
Banjir bandang yang terjadi Rabu (7/1) tersebut menimpa empat kecamatan yakni Kecamatan Padang Batung, Angkinang, Telaga Langsat dan Kecamatan Kandangan yang merupakan daerah yang terparah terkena banjir yang berasal dari Pegunungan Meratus tersebut.
Akibat banjir bandang tersebut, juga menyebabkan satu orang korban luka berat dan empat orang mengalami luka ringan dan 17 buah rumah rusak.
Selain itu, satu buah kendaraan dan satu buah sepeda hilang, disamping itu uang sebesar Rp10 juta juga ikut hilang bersama dengan datangnya banjir bandang tersebut.
Korban banjir saat ini sebagian diungsikan di rumah penduduk yang tidak terkena banjir dan tenda posko yang telah dibangun satuan pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana (PB) HSS.
Sementara itu, korban banjir permanen yang berlangsung sejak 23 Desember 2008, di Kabupaten HSS mencapai 8.012 kepala keluarga (KK) tersebar pada lima kecamatan dan saat ini aktifikas mereka belum pulih.
Korban banjir tersebut, di Kecamatan Daha Selatan, sebanyak 16 desa dengan jumlah 4.261 KK, Kecamatan Daha Barat, meliputi tujuh desa sebanyak 665 KK, Kecamatan Daha Utara, meliputi 18 desa sebanyak 1,981 KK.
Selain itu, korban banjir lainnya di Kecamatan Kelumpang meliputi enam desa dengan jumlah korban sebanyak 545 KK dan Kecamatan Kandangan, meliputi dua desa dengan jumlah korban sebanyak 560 KK.
Sedangkan lahan pertanian yang tenggelam akibat banjir bandang tersebut belum terdata, tetapi diperkirakan ribuan hektar berasal dari delapan kecamatan yang terkena banjir tersebut, karena saat ini di Kabupaten HSS itu sedang musim tanam.
Tangani sungguh-sungguh
Secara terpisah, Gubernur Kalsel, H Rudy Ariffin, mengakui, telah menerima laporan adanya bencana banjir bandang di Kabupaten HSS tersebut dan meminta Satlak PB Kabupaten HSS untuk menangani para korban bencana banjir tersebut.
Menurut Rudy, pihaknya berharap Satlak PB Kabupaten hendaknya difungsikan untuk melakukan penanganan terhadap korban banjir, baru nantinya Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) PB Kalsel turun ke lokasi banjir.
"Jika bisa ditangani Satlak PB kabupaten, maka hendaknya ditangani sungguh-sungguh korban bencana tersebut, kecuali memang tidak mampu akibat korban cukup banyak, baru Satkorlak PB turun tangan," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, jangan dibilang Satkorlak PB tidak mau turun ke lokasi untuk memberikan bantuan, tetapi setelah data korban bencana banjir tersebut lengkap baru Satkorlak PB turun membantu agar bantuan yang diberikan tepat guna bagi korban. ani/mb05
No comments:
Post a Comment