Monday, 12 January 2009 10:53 redaksi
MARTAPURA - Khawatir desa mereka kembali diterjang gelombang pasang air laut disertai angin ribut dan hujan deras seperti yang terjadi pertengahan bulan Desember lalu, puluhan warga desa Bakambat kecamatan Aluh-Aluh siap siaga dan sebagian lainnya mengungsi ke tempat aman.
Warga khawatir, desa mereka yang berlokasi tepat di pesisir muara sungai Barito yang berhubungan langsung dengan laut kembali menjadi korban keganasan alam. Terlebih sebagaimana pemberitahuan Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) memprediksi terjadi pasang air laut sekitar tanggal 12 Januari sehingga warga di pesisir pantai dan sungai diminta waspada.
Pembakal desa Bahambat, Bahrani Karim membenarkan beberapa warga desanya cukup banyak yang berinisiatif ingin mengungsi ke tempat yang lebih aman mengingat kondisi alam yang mulai kurang bersahabat. Air kembali pasang walaupun tidak disertai angin kencang dan hujan.
"Sejak kemarin memang banyak warga terutama ibu-ibu yang datang ke rumah menyampaikan keinginan untuk mengungsi karena air mulai pasang. Namun, setelah berkoordinasi dengan kecamatan, warga diminta tetap bertahan karena di kantor kecamatan kondisinya juga tidak memungkinkan jika air pasang," ujar Bahrani dihubungi Mata Banua, Minggu malam pukul 22.30 Wita.
Menurut Bahrani, air pasang sebagai siklus tahunan memang sudah biasa namun bisa berubah menjadi petaka seperti kejadian satu bulan yang lalu manakala disertai tiupan angin kencang disertai hujan deras. Oleh karena khawatir kondisi ini terulang lagi, makanya banyak warga berinisiatif mengungsi.
"Jumlah warga yang mengungsi memang tidak banyak, hanya beberapa kepala keluarga. Mereka menempati tenda darurat atau tinggal di bangunan Madrasyah Nurul Huda, sebagian lain pindah ke tempat keluarga yang lokasinya agak kedarat dan cukup jauh dari pesisir sungai," terang Bahrani seraya menyebutkan jumlah KK di desanya sebanyak 416 KK dengan total 1500 jiwa.
Dilaporkannya pula, saat ini kondisi air memang mulai pasang dalam di banding hari-hari biasanya. Namun tidak disertai tiupan angin maupun hujan sehingga warga masih cukup tenang, walaupun mereka harus terus berjaga jika tiba-tiba alam kembali mengamuk.
"Kondisi air laut memang pasang dan lebih tinggi ke pesisir dibanding biasanya, tetap cuaca cukup cerah tanpa angin sehingga membuat warga tenang. Namun, bisa saja cuaca berubah sehingga beberapa warga terutama laki-laki tetap waspada," tukasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi kessos kecamatan Aluh-Aluh, Suharto membenarkan adanya keinginan warga desa Bakambat yang ingin mengungsi karena khawatir gelombang pasang disertai angin kencang dan hujan deras kembali menerjang desa yang berada di daerah pesisir ini.
"Tadi pagi, pembakal desa Bakambat memang ada menghubungi dan menyampaikan keinginan warga mengungsi ke kantor kecamatan. Namun, jika pasang dalam kantor kecamatan dan puskesmas yang dijadikan tempat mengungsi juga terendam, jadi saya minta mereka bertahan di desanya namun ditempat yang lebih tinggi dan jauh dari pesisir," kata Suharto yang dihubungi sekitar pukul 22.00 Wita. yoi/mb02
No comments:
Post a Comment