Sunday, November 23, 2008

Ratusan Buah Rumah Terendam Banjir

Senin, 24 November 2008 11:10 redaksi

BATULICIN - Hujan deras yang mengguyur dua desa di Kecamatan Simpang Empat, yakni Desa Antasari dan Tungkaran Pangeran, Sabtu (12/11) siang sekitar pukul 15.00 Wita, mengakibatkan ratusan rumah penduduk terendam air.

Sementara itu, akibat banjir tersebut ratusan rumah penduduk Jalan Mulawarman dan Jalan Perjuangan Desa Tungkaran Pangeran ikut terendam air. Air yang merendam ruas jalan dan rumah-rumah penduduk ini memang tidak berlangsung lama.

Tetapi warga setempat sempat dibuat panik. Pasalnya, warga setempat khawatir akan terjadi banjir besar hingga menenggelamkan rumah mereka. Beruntung, kekawatiran warga tidak berlangsung lama, ini setelah air berangsur turun (surut).

Dalam waktu bersamaan, banjir juga terjadi di Jalan Banyuwangi RT 01 Desa Antasari, hasil pemekaran dari Desa Tungkaran Pangeran. Tercatat sekitar 100 rumah warga turut terendam dan ketinggian air dalam rumah hingga pergelangan kaki orang dewasa.

Sementara itu, air baru mulai surut sekitar empat jam setelah hujan deras tersebut redah. Namun, hingga malam sekitar pukul 22.00 Wita, arus lalu lintas masih macet. Sebab ruas jalan raya itu masih terendam air.

Salah satu korban banjir dari warga Jalan Mulawarman, Nanang Rusmani, mengatakan, banjir ini mulai terjadi beberapa hari lalu saat air dari hulu turun deras. Namun banjir meluas setelah hujan turun deras Sabtu (12/11) sore kemarin.

Ia memperkirakan, banjir ini tetrjadi lantaran sejumlah saluran air di sungai ini tertutup oleh bangunan maupun sampah yang selama ini dibuang secara sembarangan.

"Memang banjirnya tidak lama. Tetapi kalau hujan turun deras, maka air dari sungai meluap yang mengakibatkan rumah penduduk terendam. Peristiwa ini baru saja terjadi tahun ini. Sebelumnya kita di sini aman-aman saja dari banjir," katanya kepada Mata Banua.

Sementara itu sejumlah warga Desa Antasari, menduga banjir yang baru saja merendam rumah mereka akibat beberapa saluran air sekitar itu tertutup bangunan seorang pengusaha konglomerat di Tanah Bumbu.

Sebab, menurut warga, banjir ini baru saja terjadi setelah beberapa saluran air yang ada di wilayah tersebut tertutup oleh bangunan sang pengusaha.

"Dugaan kami kuat ke sana, di mana banjir ini terjadi karena saluran air yang ada sudah tertutup sehingga saat hujan turun air terpaksa meluar dan mengalir ke rumah-rumah penduduk maupun jalan raya," beber warga RT 01 ini.

Karena itu, warga berharap, Dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten Tanah Bumbu maupun yang terkait dengan banjir ini, agar segera turun tangan membangun drainase sebagai bentuk untuk memperlancaran aliran air saat hujan turun.

Warga juga minta, saluran air yang diduga ditutupi oleh bangunan untuk dikembalikan keasal sebagai saluran air. Sebab jika hal tersebut dibiarkan, yang tetap mendapat bencana banjir ini ialah warga masyarakat kecil. rah/mb02

No comments: