Saturday, September 13, 2008

Warga Kusambi Tetap Berpuasa

Sabtu, 13 September 2008 12:38 redaksi

BATULICIN - Meski mereka masih berada di tenda-tenda pengungsian, namun warga Desa Suka Maju Kusambi, Kecamatan Batulicin, Tanah Bumbu yang terkena musibah banjir, tetap melaksanakan ibadah puasa dan kegiatan keagamaan lainnya.

"Kami alhamdulillah pak (wartawan, red) walaupun masih beada di tenda-tenda karena rumah kami masih terendam air sampai sekarang, kami tetap berusaha untuk menunaikan ibadah puasa," kata para korban musibah banjir saat ditemui di tenda-tenda tempat mereka mengungsi, Kamis (11/9).

Hanya saja, kegiatan shalat tarawih bersama tidak bisa dilakukan, mengingat kondisi lokasi di tenda-tenda tersebut tidak memunkinkan. Sehingga sejak banjir melanda desa mereka Minggu (7/9) lalu hingga sekarang, kegiatan shalat tarawih ini sedikit terganggu.

Terlebih, karena masjid satu-satunya di desa tersebut ikut terendam air seperti dengan rumah-rumah penduduk.

"Sebenanya kami ingin shalat tarawih, tapi apa boleh buat. Masjid kami turut terendam air. Sementara di tenda-tenda seperti ini, tidak memungkinkan dilakukan shalat tarawih. Apalagi dalam satu tenda orangnya banyak dan lainnya," timpal Suryani, sekretaris Desa Suka Maju, seraya mengatakan, meski warganya tertunda melaksanakan shalat tarawih, namun mereka tetap melaksanakan ibadah puasa.

Apalagi, petugas dari Tagana (Tim Penanggulangan Bencana) Pemkab Tanah Bumbu dibantu dengan personil TNI AD, tetap menyediakan dapur umum untuk melayani para korban kebutuhan sahur dan berbuka.

Begitu juga, anak-anak usia sekolah tampak dari tenda-tenda pengungsian tidak ada aktifitas belajar mengajar. Mereka harus rela menghabiskan hari-harinya di tenda. Karena pihak sekolah terpaksa meliburkan mereka belajar lantaran gedung sekolah tersebut terendam air.

Sementara itu, kondisi air memang sudah mulai turun, tetapi warga belum bisa kembali ke rumah-rumah mereka. Sebab ketinggian air masih mencapai dua meter dari permukaan jalan. Diperkirakan warga baru bisa kembali ke rumah masing-masing, empat hari ke depan.

"Asal tidak hujan. Tetapi jika curah hujan tetap tinggi, maka warga tetap berada di tenda pengungsian. Sebab air tidak akan bisa surut," beber Suryani. rah/mb03

No comments: