Monday, September 08, 2008

Banjir Mulai Surut

Selasa, 9 September 2008

KOTABARU – Curah hujan yang tinggi mengakibatkan beberapa kawasan di Kabupaten Kotabaru sempat terendam banjir. Seperti di kawasan Karang Payau Desa Cantung, Kecamatan Kelumpang Hulu, banjir yang sempat merendam puluhan rumah penduduk di daerah tersebut sekarang berangsur-angsur surut.

Banjir di kawasan tersebut memang sudah sering terjadi, karena berada di bantaran sungai. Jika curah hujan tinggi dan air sungai naik, kawasan pemukiman yang berada di bantaran sungai itu juga ikut terendam air.

Biasanya ketinggian air hanya setinggi lutut orang dewasa dan ketinggian air juga cepat menurun karena berada di pinggir sungai. Meskipun demikian, warga setempat banyak yang memilih tetap tinggal di kawasan tersebut.

Camat Kelumpag Hulu, Said Ridjani menjelaskan saat ini kondisi banjir pada beberapa kawasan seperti Desa Sungai Kupang, Banua Lawas dan Batu Lasung sudah mulai surut, bahkan ada yang sudah kering.

“Yang terendam paling-paling kawasan yang berada di bawah. Saat ini warga sudah kembali melakukan aktivitasnya seperti semula, sebab sebagian besar kawasan yang banjir sudah surut,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin saat dihubung melalui telepon kemarin sore.

Selain faktor curah hujan yang tinggi, faktor lainnya adalah karena di kawasan Desa Sungai Kupang tidak ada gorong-gorong yang besar. Sehingga air tertampung di sebagian sisi jalan saja, sementara di seberang jalannya ketinggian air tidak seberapa dan tidak membanjiri kawasan yang ada disekitarnya.

“Memang diperlukan adanya gorong-gorong, sehingga bisa mengurangi luasan banjir. Gorong-gorong yang ada saat ini terlalu kecil,” lanjut Said. Bahkan pada Sabtu (6/9) pekan tadi, air sempat menggenangi jalan trans Kalimantan di Lingkar Selatan, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan roda 2 dan 4. Namun kondisi itu tidak berlangsung lama karena air terus menurun sampai Minggu (7/9) kemarin.

“Pada banjir lalu, tidak ada warga yang mengungsi ataupun di evakuasi, karena sebagian besar adalah nelayan, mereka memilih tinggal di rumahnya untuk antisipasi jika air makin meninggi dan merendam lebih dalam lagi rumah-rumah warga,” demikian Said.


No comments: