12 August, 2008 07:07:00
KOTABARU - Kondisi Gunung Jambangan dan Semiran hingga saat ini semakin memprihatinkan, selain hutannya gundul akibat perambahan kawasan hutan lindung beberapa tahun lalu.
Informasi dihimpun, Selasa kerusakan juga disebabkan tanah longsor beberapa akibat hujan deras yang mengguyur Kotabaru dan sekitarnya.
Puluhan hektare kawasan hutan Semiran dan Jambangan yang menjadi lambang Kotabaru tersebut kini terlihat menjadi lahan pertaanian untuk ditanami padi gogo dan palawija. Bahkan di sejumlah titik di Gunung Jambangan, terlihat longsor akibat curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu.
Kendati tidak ditemukan korban jiwa, ribuan meter kubik matrial yang berupa tanah merah bercampur batu dari kaki gunung Jambangan dapat membahayakan warga yang tinggal di sekitar lokasi tersebut.
Dari kejauhan ada sejumlah titik di gunung itu mulai terlihat longsor, kata sejumlah warga Desa Sungai Pasir, dan yang tinggal di dekat wilayah Gunung Jambangan.
Menurut pengakuan Riadi dan sejumlah warga setempat, penyebap gundulnya Gunung Jambangan dan Semiran, akibat perambahan hutan beberapa tahun lalu oleh warga dari luar wilayah Pulau Laut Tengah, terutama dari wilayah kota Kotabaru. Mereka sengaja membuka kawasan tersebut untuk dijadikan areal pertanian.
"Kalau warga di sini tidak berani pak merambah hutan itu, karena dulu pernah terjadi sekali kemudian mereka dipanggil oleh instansi terkait, dan sekarang masyarakat semuanya takut, terkecuali orang kota. Namun perambahan itu sudah beberapa tahun ini agak sepi," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kotabaru, Hasbi M Thawab, mengaku hingga saat ini pihaknya masih belum memiliki program untuk pemulihan kawasan di Gunung Jambangan.
"Semua program yang kita laksanakan telah terencana, untuk memperbaiki kawasan tersebut kita perlu rencanakan terlebih dahulu," katanya.ant/elo
No comments:
Post a Comment