Thursday, August 14, 2008

Banjir Masih Ancam Kalsel

Kamis, 14-08-2008 | 00:30:31

BANJARBARU, BPOST - Bencana banjir di Kalimantan Selatan tergolong parah. Dua tahun terakhir, tidak ada kawasan di provinsi ini yang terbebas dari banjir. Pemicunya, selain perubahan iklim juga semakin kritisnya kondisi lahan.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito, Eko Kuncoro, saat kegiatan kunjungan jurnalistik yang diikuti media nasional dan lokal serta pusat informasi kehutanan di Banjarbaru, Selasa (12/8) mengungkapkan dari peta DAS yang menyebar di 13 kabupaten/kota se-Kalsel, nyaris tidak ada yang terbebas dari banjir.

"Menurut saya banjir di Kalsel ini parah. Dari identifikasi BPDAS lokasi banjir sejak 2006 sampai 2007 hampir semua daerah di Kalsel banjir. Ini karena lahannya kritis, ditambah lagi curah hujan yang tinggi," kata Eko.

Menurut Eko, lahan kritis dan banjir sangat berhubungan erat. Dari luas Kalsel 3,7 juta hektare, hanya 596 ribu hektare yang tidak kritis. Selebihnya, lahan yang ada di Kalsel memegang predikat mulai potensial kritis sampai sangat kritis.

Fakta penutup lahan di hulu yang sudah habis, tak dapat dipungkiri karena ada kegiatan lain di luar kehutanan seperti maraknya pertambangan dan perkebunan kelapa sawit yang saat ini sedang tren. Tidak ada tutupan lahan yang dapat menahan laju air ke dataran rendah karena hutan sudah gundul.

Karena itu, direkomendasikan upaya pencegahan banjir sejak dini dengan kegiatan reboisasi. Pemerintah pusat hingga daerah melakukan program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GRNHL/Gerhan) yang saat ini diprioritaskan pada lahan yang super kritis.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel H Suhardi menambahkan penanaman di lahan sangat kritis diharapkan mengatasi kerawanan banjir ataupun longsor, sekaligus memperbaiki lahan dengan kegiatan penghijauan.

Data di Pusinfo Kehutanan Departemen Kehutanan, program Gerhan di Kalsel menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Program yang dilakukan sejak 2003 sampai 2007, ada 81,3 persen dengan rencana 53.365 hektare dan terealisasi 43,394 hektare. (niz)

No comments: