Jumat, 06-06-2008 | 00:32:12
PELAIHARI, BPOST - Banjir yang melanda Desa Asam Asam, Kecamatan Jorong, menimbulkan masalah serius bagi sejumlah korban banjir setempat. Tanaman padi yang siap panen, rusak seketika akibat terendam air bah.
"Laporan yang masuk setidaknya tercatat 12 hektare tanaman padi yang gagal panen. Padahal rata-rata sudah siap panen, sudah berbulir dan tinggal menunggu masaknya saja," ucap Kaur Pemerintahan Desa Asam Asam Rusdi, Kamis (5/6).
Hamparan sawah yang rusak tersebut berada di wilayah Rt 9. Rata-rata luasan garapan milik petani setempat dua hektare.
Banjir melanda Asam Asam sejak Selasa pekan lalu dan menyebabkan rumah milik 620 KK (1.698 jiwa) terendam air hingga dua meter. Air bah sempat surut, namun kemudian naik lagi menyusul turun hujan lebat hingga jumlah korbannya menjadi 706 (1.957 jiwa) di 15 RT.
Kini seiring membaiknya cuaca, genangan air sebagian sudah mengering. "Alhamdulillah banjirnya sudah kering, tidak ada lagi rumah warga yang kebanjiran. Semuanya sudah kembali. Saya sendiri sudah kembali ke rumah sejak Selasa," tutur Rusdi, warga wilayah RT 5 yang merupakan titik banjir terparah di Asam Asam. Lima lokasi lainnya yang juga parah yaitu di RT 23, 20, 22, 10, dan 18.
Sebagian besar warga Asam Asam sebagai petani padi. Itu sebabnya mereka sangat terpukul dengan banjir kali ini.
"Mereka yang padinya gagal panen sudah pasti bakal terimpit ekonomi keluarganya. Untuk itu kami berharap masih ada bantuan pangan atau bentuk lainnya," ucapnya seraya mengatakan bantuan yang telah diterima selama ini masih kurang.
"Hasil mencari ikan dan membuat daun atap nipah itu pun tak seberapa. Syukur-syukur bisa untuk makan sehari-hari, tapi pasti itu tidak bisa terlalu diandalkan untuk hidup," tambah Rusdi. (roy)
No comments:
Post a Comment