Kamis, 10-04-2008 | 00:40:10
• Tanggul Tambang Jebol
PELAIHARI, BPOST - Hujan lebat yang mengguyur kota Pelaihari dan sekitarnya, Selasa (8/4), membuat beberapa rumah warga di Desa Sungai Bakar, Kecamatan Pelaihari terendam.
Harta benda, bahkan rumah mereka rusak akibat diterjang air sungai yang meluap. Ada tujuh rumah warga di RT 5 yang terendam, yaitu milik Sarpani alias Pani, Syamsudin, Duan, Izai, Rudi, Ipar, dan Selamet.
Paling apes dialami Pani. Seluruh perabotan dan harta benda (televisi, pecah belah, pakaian, dan lainnya) rusak akibat terjangan air bah yang bercampur lumpur.
Rumah Pani memang berada paling pinggir pada topografi yang peling rendah, persis menempel sejajar di bibir sungai. Itu sebabnya rumahnya langsung menjadi sasaran hantaman air, Selasa lalu.
Pani dan enam orang tetangganya tidak sempat menyelamatkan harta benda, karena air datang secara tiba-tiba. Meja dapur terbalik. Lemari pakaian ambruk, dan sebagian perabot hanyut terseret arus.
Begitu kuatnya arus air, membuat dinding depan rumah Pani jebol. Padahal dinding terbuat dari kayu yang masih kokoh, karena baru dibangun tahun lalu. Untung dinding itu tak sampai hanyut. Sementara bagian dapur berkontruksi kayu non permanen ambruk.
"Semua barang di rumah saya basah dan rusak. Jangankan menyelamatkan barang, kami sendiri saat itu sempat panik karena hampir terkurung di dalam rumah yang terus dipenuhi air. Pintu tak bisa dibuka dari dalam, akibat arus air yang sangat keras. Untung ada tetangga yang membantu membuka dari luar," tutur Pani.
Saat itu ketinggian air di dalam rumah Pani kurang lebih satu meter. Sementara ketinggian genangan air di rumah tetangganya umumnya hanya setengah meter.
Penuturan warga, air yang datang tiba-tiba itu diduga berasal dari lokasi tambang bijih besi, tak jauh dari permukiman. Kabarnya tanggul kontruksi tanah yang selama ini menjadi pengisolasi limbah pencucian bijih besi, jebol.
"Saya melihat air datang bergulung-gulung seperti tsunami," kata Pani. (roy)
No comments:
Post a Comment