Sunday, March 23, 2008

Petani Trauma Hujan

Rabu, 12-03-2008 | 00:50:15

BANJARBARU, BPOST - Hujan yang mengguyur Kalsel pekan lalu yang membuat lima Kabupaten/Kota diterjang banjir, berdampak pada dunia pertanian. Lebih dari tiga ribu hektare sawah di Banua terendam, membuat petani trauma dengan cuaca.

Sejumlah petani di Banjarbaru menyatakan cemas ketika hujan mengguyur. "Setiap hujan kami tidak bisa tidur. Memikirkan, apa sawah dan tanaman kami selamat?" ucap Selamat, warga Palam Kecamatan Cempaka yang dua hektare sawahnya belum juga kering dari air.

Hal serupa juga dialami petani di Landasan Ulin. Menurut mereka, musim hujan kali ini membuat modal jutaan rupiah sudah hanyut bersama mengalirnya air yang menggenangi sawah. Petani berharap, cuaca bisa bersahabat.

Data di Dinas Pertanian (Distan) Kalsel, sampai Selasa (11/3) siang, setidaknya ada tujuh daerah yang terancam tak dapat berproduksi maksimal setelah banjir. Di daerah-daerah tersebut ada 30.020,5 hektare lahan sawah berisi tanaman padi yang mulai tumbuh dengan usia 7 sampai 85 hari. Namun tak dapat lagi tumbuh sempurna setelah terlibas terjangan air bah.

Banjir juga mengakibatkan sawah siap semai tak dapat dilanjutkan. Sebanyak 49.682 kilogram padi persemaian siap tanam terendam banjir.

Kasubdin Perlindungan pada Dinas Pertanian Kalsel, Erna Heriyati mengatakan daerah terparah dialami petani di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). "Luasan lahan pertanian yang terkena dampak banjir Kabupaten/Kota ada 3.020,5 hektare. HSS paling banyak sawahnya terendam," tandas Erna.

Mengenai dampaknya bagi produksi pangan di Kalsel, Erna meyakinkan target sebesar 1.958.486 ton beras masih memenuhi kebutuhan regional. Kendati jika dihitung total produksi rata-rata per hektare empat ton saja, Kalsel memang terancam kehilangan 12.082 ton produksi padi.

Distan kini mengupayakan bantuan pengganti bibit yang diambil dari cadangan benih unggulan jenis cihirang.

Namun ini hanya bagi sawah yang benar-benar terancam puso. Pembagian bibit akan diprioritaskan untuk petani yang benar-benar ingin tanam kembali. (niz)

No comments: