Sunday, July 22, 2007

Warga Jorong Mengungsi di Langgar Bayi Merah Pun Berdesakan

Monday, 23 July 2007 02:56

TAK seperti biasanya, Langgar Taufikurrahman di Desa Jorong, Tanah Laut, dijejali warga. Beberapa wanita paro baya duduk lesu di teras. Yang lainnya rebahan di antara tumpukan kasur, pakaian, kardus, dan harta benda lainnya.

Di salah satu sudut, bayi perempuan mungil tertidur pulas, ditunggui ibunya Ny Norhayah (27) dan anak sulungnya (Elisa (4). Si bayi yang rencananya diberi nama Aulia itu seakan tak terusik dengan suasana serba-kurang saat itu. Padahal, keprihatinan sedang menerpa sang mama. Ia berharap musibah segera berlalu sehingga anak-anaknya tak lagi tidur di tempat yang jauh dari rumahnya.

Itulah kondisi salah satu tempat pengungsian warga Desa Jorong. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah sanak famili, tetangga, ataupun fasilitas umum, menyusul meluapnya air bah sejak Sabtu dinihari sekitar pukul 03.00 Wita. Tua, muda, anak-anak, dan bahkan bayi merah sekali pun terpaksa membaur menjadi satu di tempat pengungsian.

Di Langgar Taufikurrahman, misalnya, terdapat sekitar 40 orang. Mereka istirahat dengna kondisi seadanya, berdesak-desakan pada ruangan berukuran 6 x 6 meter, di antara barang-barang.

"Ya beginilah. Harus berdesak-desakan. Karena pengungsi penuh, di sini tak masalah. Sebenarnya kasihan juga dengan bayi merah ini, tapi mau bagaimana lagi?" tutur Norhayah , Minggu (22/7).

Anak bungsu Norhayah itu memang masih bayi merah. Ia lahir baru 25 hari lalu. Ia memang kurang beruntung, karena saat lahir Desa Jorong pun sedang kebanjiran.

Hingga kemarin, sebagian warga Jorong masih bertahan di pengungsiannya. Meski air mulai surut, namun tingginya masih selutut orang dewasa sehingga belum laik untuk dihuni lagi.

Di Desa Jorong tercatat 96 KK atau 360 jiwa yang kebanjiran. Seperti halnya nasib Desa Asam-Asam dan empat desa lainnya di Kecamatan Kintap, banjir yang melanda Jorong kali ini adalah banjir kali ketiga tahun ini.

Kepala Dusun III Desa Jorong, Asnain, berharap Pemkab Tala segera membangun saluran guna memperlancar peresapan air.roy


Copyright © 2003 Banjarm

No comments: