Senin, 23 Juli 2007
PELAIHARI- Banjir yang terjadi secara berulang, bahkan hingga beberapa kali dalam setahun, membuat warga Jorong khususnya warga Dusun III yang berada tepat di sisi Sungai Swarangan menjerit.
Sejak Sabtu (21/7) kemarin mereka terpaksa mengungsi ke rumah-rumah tetangga dan keluarga, karena rumah-rumah mereka digenangi air sampai setinggi dada orang dewasa. Hujan yang turun selama kurang lebih 11 jam ini telah membuat sebanyak 360 jiwa benar-benar memerlukan bantuan.
Hujan yang turun sejak Jumat tersebut menghantarkan banjir yang kedua kalinya selama bulan Juli ini, bahkan untuk kesekian puluh kali bagi 96 KK yang tinggal di desa itu.
“Banjir di desa ini memang sudah rutin terjadi, bahkan karena alasan tersebut, pada tahun 70-an jalan provinsi dipindah, sehingga tidak lagi melintasi kampung kami ini,” ujar Kepala Dusun III Asnaen.
Lebih lanjut ujarnya, seringnya banjir terjadi karena tidak adanya saluran air yang memadai, sehingga kampung warga yang daerahnya lebih rendah menjadi tempat genangan air.
“Bila hujan deras, air yang berasal dari atas gunung mengalir ke sungai-sungai yang ada di desa ini, air tertahan di desa ini dan meluap, sehingga luapan ini yang menyebabkan banjir dan biasanya perlu waktu seminggu, baru airnya kering.” ujar Asnaen yang juga ditunjuk menjadi Koordinator Posko Banjir Desa Jorong.
Lebih lanjut ia menyampaikan harapan warganya agar dibuatkan saluran pembuangan air, yang akan mengalirkan air hujan ke laut atau paling tidak ke hilir sungai Swarangan, sehingga desa mereka tidak lagi tenggelam, sekaligus pengerukan sungai mereka yang masih dangkal.
“Kami telah meminta ke pihak pemerintah daerah, dinas pertanian, dinas kehutanan atau perusahaan, untuk membantu pembuatan tanggul atau saluran sepanjang 4.000 meter, untuk mengalirkan air ini ke laut Swarangan, tapi sampai saat ini belum ada tanggapan, kami sendiri tidak memiliki kemampuan melakukannya, karena anggarannya sangat besar,” ujarnya.
Di samping itu harapan mereka dengan adanya tanggul atau saluran ini mereka dapat memanfaatkan lahan yang selama ini sangat berperan besar untuk mencukupi kebutuhan pertanian sebagian besar warga.
“Dalam setahun, kadang kami harus menanam padi sampai tiga kali, karena tanaman sering terendam banjir dan menjadi mati, sehingga harus diulangi lagi,” tandasnya.(bin)
Hujan Deras, Batam-Jorong Banjir --open
No comments:
Post a Comment