Saturday, 14 July 2007 04:15
PELAIHARI, BPOST - Banjir tahunan yang melanda sejumlah desa di Tanah Laut menjadi perhatian besar pemkab setempat. Mulai tahun ini beberapa aliran sungai akan dinormalisasi melalui pengerukan maupun pemecahan.
Menurut Plt Kadis Kimprasda Tala HM Amin, tahap pertama adalah sungai Asam Asam di Kecamatan Jorong dan Kandangan serta Tabanio di Kecamatan Pelaihari. Normalisasi sungai ini diharapkan mampu mencegah, mengatasi, atau setidaknya memperkecil risiko banjir. Tahap berikutnya direncanakan menormalisasi sungai di wilayah Kecamatan Kintap.
Air yang meluap di tiga sungai itu selama ini memang cukup sporadis. Di Desa Asam Asam, misalnya, setiap tahun selalu menjadi langganan banjir dengan jumlah rumah terendam mencapai 600 unit.
Hingga pertengahan tahun ini sudah dua kali kebanjiran; pertama 14 Juni lalu dan terakhir 6 Juli lalu.
Banjir serupa juga melanda empat desa (Kintapura, Kintap, Pasir Putih dan Kintap Kecil) di Kecamatan Kintap. Total rumah terendam mencapai seribu lebih.
Kerugian paling nyata akibat banjir adalah rusaknya badan jalan desa. Sebagian warga yang telat mengevakuasi, sejumlah harta bendanya ada yang rusak akibat tersapu air dan hilangnya beberapa ekor hewan ternak maupun ikan budidaya.
Desa Muara Kintap meski permukiman warga tidak terluap banjir, namun ribuan hektare tambak warga setempat musnah terbawa air bah. Termasuk ratusan hektare tambak di Desa Muara Asam Asam.roy
No comments:
Post a Comment