Sunday, July 15, 2007

Satu Tewas Terjebak Banjir 900 Rumah di Tala Terendam

Saturday, 07 July 2007 04:12

PELAIHARI, BPOST - Belum genap sebulan, air bah kembali menyapu sejumlah desa di Kabupaten Tanah Laut, Kamis (5/7). Akibat musibah tersebut, seorang warga meninggal dunia dan sedikitnya 900 rumah terendam hingga sebagian penghuninya mengungsi ke rumah sanak famili.

Korban tewas bernama Efendi (19), karyawan PT Smart (perusahaan kelapa sawit), mengalami tenggelam karena terjebak di cekungan yang airnya meluber.

"Korban ditemukan oleh rekan-rekan kerjanya dalam kondisi sudah tak bernyawa di blok H13 pukul 09.30 Wita," tutur Suratno, anggota Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Saltak PB) Tala.

Hingga semalam data korban banjir masih didata. Namun diperkirakan, banjir akan semakin tinggi jika hujan kembali mengguyur wilayah Tala dan sekitarnya.

Suratno mengatakan berdasarkan keterangan yang dihimpun di lapangan, korban tidak bisa berenang. Itu sebabnya, pemuda yang sering dipanggil Hases itu langsung meninggal di tempat kejadian.

Seperti biasa, Jumat pagi kemarin, Hases dalam perjalan menuju kebun. Saat itu ia sendirian, terpisah jauh dari rekan-rekannya. Akibat guyuran hujan lebat sejak Kamis siang, sebagian lokasi lahan perkebunan di PT Smart pun juga tergenang air, termasuk cekungan di wilayah setempat.

"Diperkirakan karena menduga tak begitu dalam, ia nekad melintasi genangan itu. Akhirnya dia tewas tenggelam di situ. Laporan yang kami terima, air bah yang menggenangi cekungan itu mencapai 2 meter," sebut Suratno.

Sementara berdasarkan pantauan BPost, kemarin, ketinggian luapan air di dalam rumah bervariasi mulai selutut hingga setinggi dada orang dewasa. Di RT 5 Desa Asam-Asam Kecamatan Jorong, misalnya, rata-rata rumah warga terendam hingga dua meter, atau setengah tinggi rumah.

Luapan air bah memang tak separah banjir yang terjadi pada 14-16 Juni lalu. Namun luapan air masih bisa bertambah besar jika turun hujan lagi.

"Ini sifatnya situasional. Kalau dalam beberapa hari mendatang hujan lebat masih turun lagi, bisa jadi banjir kali ini sama besar atau bahkan lebih besar dari sebelumnya," kata Suratno lagi.roy

No comments: