Selasa, 17 Juli 2007
BANJARMASIN ,- Angin puting beliung memang tak bersahabat dengan Kota Banjarmasin. Setelah peristiwa puluhan rumah ambruk di kawasan Sungai Lulut beberapa waktu lalu, kemarin giliran dua bangunan di kawasan Jl Lingkar Utara Dalam RT 3, Banjarmasin Timur, porak-poranda dihantam kerasnya angin berputar ini.
Bangunan yang ambruk itu adalah Pendopo Posyandu yang berfungsi pula sebagai sekolah TK Negeri Pembina. Bangunan ini ambruk ke tanah, dan yang tersisa cuma lantainya. Bangunan lainnya yang juga ambruk adalah showroom mobil Intan yang luluh lantak, bahkan tiangnya tercabut dan diterbangkan angin beberapa meter. Beruntung dalam peristiwa itu tak menelan korban jiwa.
Peristiwanya berawal dari hujan lebat disertai angin kencang sekitar pukul 16.00 Wita, kemarin. Menurut seorang saksi mata di sekitar lokasi kejadian, saat turun hujan tiba-tiba muncul angin yang begitu kencang. Lalu, “Tiba-tiba pendopo ini roboh,” katanya.
Dari pantauan koran ini, pendopo tanpa dinding yang baru selesai dibangun oleh CV Al Kautsar ini menggunakan dana anggaran belanja tambahan (ABT) tahun 2006 sebesar Rp 80 juta. Atapnya dari genteng metal, runtuh hingga menghalangi jalan masuk ke TK Negeri Pembina dan SMPN 14 Banjarmasin. Bahkan, kayu-kayu ulin yang menopang bangunan patah berserakan. Saat kejadian, tak seorang pun berada di pendopo yang berfungsi sebagai pusat posyandu dan gedung sekolah TK Negeri Pembina serta kelompok bermain anak-anak Kecamatan Banjarmasin Timur itu.
Namun, peritiswa itu justru tak merobohkan 3 buah bangunan di sebelahnya. Tiga bangunan itu masih berdiri tegak tanpa mengalami kerusakan sedikit pun.
Puspa Murni, Kepala TK Negeri Pembina Negeri yang datang melihat kondisi ambruknya sekolah memaparkan, baru pagi hari sebelum peristiwa murid TK mulai melakukan aktivitas belajar di sekolah tersebut. “Awalnya tempat sekolah kami di depan Polda Kalsel. Baru tadi pagi kami menempati bangunan ini,” katanya.
Para pengajar dan murid TK, lanjut Puspa, berani berpindah ke bangunan TK Negeri Pembina ini setelah mengetahui terbitnya SK Walikota Banjarmasin untuk penggunaan bangunan tersebut. “Begitu ada SK Walikota, kami langsung pindah ke sini (bangunan TK Negeri Pembina, Red),” ungkapnya.
Sebanyak 65 orang murid TK dan 20 anak kelompok bermain dipindahkan ke gedung baru tersebut. Yang sangat disayangkan, baru satu hari ditempati, bangunan itu roboh ditiup angin puting beliung.
Sementara itu, Zaitunniah (30), warga setempat yang juga menjadi salah seorang pengajar di TK tersebut, mengaku kaget dengan peristiwa ini. Wanita berjilbab istri dari Lurah Banua Anyar ini menuturkan, bangunan yang roboh tersebut sebenarnya akan difungsikan sebagai pusat posyandu di Kecamatan Banjamasin Timur. “Nantinya di tempat tersebut akan dipusatkan semua kegiatan posyandu di Kecamatan Banjarmasin Timur,” ujarnya.
Sungguh di luar dugaan, bangunan yang usianya baru mencapai 6 bulan itu roboh. “Kalau bangunan lain di sampingnya itu sudah 2 tahun berdiri. Cuma pendopo ini saja yang berdiri sekitar setengah tahun lalu,” tambahnya.
Menanggapi robohnya proyek seumur jagung tersebut, Kepala Disdik Kota Banjarmasin Drs Iskandar Zulkarnain MSi mengungkapkan, dana pembangunannya sebesar Rp 80 juta melalui anggaran ABT tahun 2006 Kota Banjarmasin yang dikerjakan CV Al Kautsar. “Karena bangunan itu sudah diserahkan oleh kontraktornya ke Pemkot, maka perbaikannya menjadi tanggung jawab Pemkot. Kami akan anggarkan kembali. Tapi kontraktor juga harus memberikan pertanggungjawaban moral untuk mengamankan material bangunan yang bisa digunakan kembali pada pembangunannya nanti,” ujar Iskandar yang dihubungi melalui saluran teleponnya tadi malam.
Hal yang sama terjadi dengan showroom mobil Intan milik H Upik yang jaraknya sekitar 500 meter dari pendopo TK Negeri Pembina. Saat angin kencang, tiang bangunan tercabut dan dibawa angin. Makanya, 4 unit mobil pikup yang dipamerkan untuk dijual, selamat dari kerusakan. “Saat hujan dan angin kencang, kami berada dalam bangunan sebelah ini. Kami melihat bangunan showroom ini diseret angin,” terang Lani, karyawan showroom.(irn/dla)
No comments:
Post a Comment