Monday, 28 May 2007 01:43
KOTABARU, BPOST - Warga Desa Melangkayan, Kecamatan Hampang, Kotabaru mulai mengemasi barang. Mereka siap mengungsi jika air bah tiba-tiba datang seperti yang terjadi tahun sebelumnya.Agus Gadang, tokoh masyarakat setempat, mengatakan, warga trauma dengan peristiwa banjir bandang tahun lalu yang menghanyutkan sebelas rumah. Sehingga, ketika hujan deras terus menerus warga langsung bersiap-siap menyelamatkan diri.
Akhir pekan tadi, warga kembali dikagetkan dengan adanya air bah dan merendam lima rumah dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter.
Menurut Agus, luapan air itu membuat beberapa warga yang tinggal di bantaran sungai kini mulai meninggalkan rumahnya dan memilih menumpang di rumah saudaranya yang jauh dari bantaran sungai.
Air bah tersebut juga merusak jalan yang baru selesai dibangun dan Jembatan Melangkayan. Namun, kerusakan jalan dan jembatan tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar, karena masih ada jalan dan jembatan alernatif.
Dia memperkirakan air bah itu berasal dari hujan di gunung, dan luapan Bendungan Mayung Tagalin di Desa Limbur Baras.
Bendungan itu kini rusak berat. Alat berat tidak bisa masuk, sehingga untuk memperbaikinya mengandalkan tenaga masyarakat setempat.
Saat banjir bandang 11 Juli tahun lalu, bendungan itu hancur. Batu dan kayu-kayu bendungan itu hanyut ke Sungai Limbur bersama lumpur. Akibatnya, arus sungai terhambat.
Warga khawatir, jika tak segera diperbaiki menggunakan alat berat, bendungan darurat itu kembali jebol. Ratusan rumah di sekitar bendungan itu dipastikan ikut tenggelam.
"Karena arus sungai tak lancar, sehingga air tertahan di bendungan. Rumah kami yang berada di sekitar bendungan itu pasti tenggelam," katanya. dhs
No comments:
Post a Comment