Selasa, 22 Mei 2007
MARABAHAN,- Air bah kiriman dari hulu Sungai Barito (wilayah Kalimantan Tengah) dan kawasan Hulu Sungai Utara sejak sepekan ini menyapu Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala. Sedikitnya 400 rumah, 6 surau, dan 1 buah mesjid di empat desa terendam air dengan ketinggian mulai 20 cm hingga 40 cm, sedangkan di jalanan ketinggian air mencapai 1 meter. Banjir kiriman ini merupakan rutinitas yang terjadi setiap tahun di daerah tersebut.
Akibat banjir kiriman tersebut, aktivitas perekonomian masyarakat di empat desa, yaitu Tabatan, Tabatan Baru, Kuripan, dan Jambu Baru, terganggu. Sedangkan lima desa lainnya ketinggian air hanya sebatas mata kaki. Masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai pencari ikan, bertani, dan berkebun, terpaksa menghentikan kegiatannya. Kebanyakan mereka tinggal di rumah saja.
Hingga kemarin, warga yang mengalami musibah tahunan tersebut belum ada yang mengungsi. Mengantisipasi rumah yang terendam, mereka membuat lantai darurat berbentuk apar-apar yang lebih tinggi dari lantai asal.
Sedangkan aktivitas para guru dan siswa-siswi di masing-masing desa itu belum terganggu. Sekolah-sekolah tetap buka, karena bangunannya dengan sistem panggung yang agak tinggi, sehingga air tidak mencapai lantai. Selain sekolah, beberapa pasar di beberapa desa tersebut juga masih melakukan aktivitas.
“Untuk sementara, banjir kiriman belum mengkhawatirkan. Tetapi jika berlangsung lama, kemungkinan aktivitas warga menjadi sangat terganggu,” kata Ijai, salah seorang warga dengan nada khawatir. Sebab, berdasarkan pengamatan warga, ada kecenderungan banjir kiriman tersebut ketinggiannya makin meningkat.
Sekretaris Camat Kuripan Wahyuni SSos mengemukakan, dampak yang muncul akibat banjir kiriman yang sudah berlangsung selama sepekan tersebut memang belum begitu menimbulkan dampak negatif terhadap warga.
Tetapi, ia menyebut di empat desa yang terendam tersebut gejala batuk-batuk dan gatal-gatal sudah ada yang menyerang warga. Namun, untuk serangan diare dan mutaber belum ada warga yang dilaporkan terkena penyakit tersebut. (tri)
No comments:
Post a Comment