Jumat, 25 Mei 2007
RANTAU ,- Akibat mengalami erosi arus Sungai Tapin, Senin dinihari kemarin, rumah Yamani (50) yang terletak di Desa Jingah Babaris, Kecamatan Tapin Utara longsor dan hanyut dibawa arus sungai beserta seluruh isi rumahnya.
Dijelaskan Yamani, pada saat kejadian terjadi, dirinya sedang tidak tidur di rumah. Hanya isteri dan 2 orang anaknya yang berumur 10 tahun dan 12 tahun saja yang sedang berada di rumah.
Dicertakan, waktu kejadian, isterinya Dasimah (45) sedang tidur nyenyak bersama 2 orang anaknya. Dinihari sekitar pukul 02.00 Wita, Dasimah dikejutkan suara tanah longsor dari bawah rumah yang berada di pinggiran Sungai Tapin. Tanpa berpikir panjang, ia langsung membangunkan 2 orang anaknya dan membawa keluar rumah untuk menyelamatkan diri. ”Detik berikutnya, rumah berukuran 5x5 meter yang terbuat dari kayu itu pun ambruk bersama dengan longsornya tanah di pinggiran sungai Tapin tersebut,” ujar Aman, begitu ia kerap disapa.
Dijelaskan Aman, seluruh bangunan rumah dan perabot miliknya ikut terbawa longsor dan hanyut di sungai. Bahkan beberapa hari sebelumnya dirinya sempat membeli beberapa lembar seng yang juga ikut hanyut dibawa arus sungai yang deras.
Baik Aman dan Dasimah mengaku kalau kejadian ini merupakan musibah yang terjadi di luar perkiraan mereka. Dan mereka pun bersedia direlokasi asalkan dibantu. Untuk sementara ini, Yamini dan Dasimah serta 2 orang anaknya menempati rumah mereka yang berada persis di depan rumah mereka yang longsor.
Dinas PU Kabupaten Tapin dan Dinkesos Tapin usai mendapatkan laporan perihal kejadian yang menimpa salah seorang warganya langsung turun ke lapangan.
Kabid Perairan Dinas PU Tapin H Mastur Adnan mengatakan, desa ini sebenarnya sudah ada proyek penyiringan Sungai Tapin sepanjang 75 meter, yang sedang tengah digarap oleh CV Mutiara Kencana yang nilai proyek mencapai Rp450 juta.
Hingga saat ini pihak pemborong pembangunan siring tersebut masih terus mengerjakan proyek siring di sepanjang Sungai Tapin dengan memasang patok-patok kayu dari kayu galam.
Sementara itu, Satlak PB Kabupaten Tapin melalui ketuanya Sugiri sudah membantu bahan pangan dan seprangkat peralatan dapur. “Usai kejadian kami langsung datang ke lokasi kejadian dan membawa bantuan bahan pangan berupa beras, mie instan, saos, kecap, sarden, dan peralatan dapur, seperti kompor, panci, wajan, sutil, ceret, sedok, hingga piring sudah diserahkan kepada korban,” ujar Sugiri.
Sementara itu, bantuan untuk korban longsor tersebut juga datang dari Camat Tapin Utara H Rajudin Noor SSos yang mendatangi lokasi kejadian dan menyerahkan sumbangan dari dana pribadi yang diserahkan secara spontan.
Akibat kejadian ini, Aman dan Dasimah menderita kerugian berupa sebuah rumah, beserta perabot rumahnya yang ditaksir bernilai Rp7 juta. Namun, untungnya akibat musibah tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, akibat musibah longsor ini, masih ada rumah lain lagi, yaitu tetangga dari Aman di kiri dan kanan yang juga dikhawatirkan mengalami hal serupa. Namun, mereka diminta waspada untuk mengantisipasi kejadian tersebut. (nti)
No comments:
Post a Comment