Radar Banjarmasin, Kamis, 10 Mei 2007
BARABAI – Dampak banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sungguh merisaukan petani. Bagaimana tidak, dari 1.346 hektare yang terendam, 20 hektare diantaranya puso.
Menurut Kadis Pertanian dan Agribisnis Fauzi Mahfoed, sampai kemarin dari hasil laporan petugas di lapangan padi puso terdapat di Kecamatan Haruyan dan Labuan Amas Utara. “Dua kecamatan itu termasuk yang paling parah kena dampak banjir,” katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.
Selain terkena puso, di dua kecamatan tersebut luasan sawah yang terendam mencapai 779 hektare. Sisanya, ada di Kecamatan Pandawan 372 hektare, Batang Alai Utara 50 hektare, Labuan Amas Utara 50 hektare, dan Batu Benawa 95 hektare. Rata-rata, ungkap mantan Wakil Kepala Dinas Pertanian Provinsi ini, tanaman yang terkena tersebut berusia 3 sampai 4 bulan, sebagian lainnya masih dalam tahap persemaian.
Selain merusak tanaman padi petani, banjir juga membuat beberapa jembatan putus dan ruas jalan banyak yang rusak. Seperti di Kecamatan Haruyan, dilaporkan sedikitnya dua jembatan terputus. Akibatnya akses masyarakat menjadi terganggu. “Kami terus menginvestaris kerusakan jembatan dan jalan,” ujar Asisten II Bidang Kesra dan Ekonomi Syahriali Bangsawan saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Terkait jalan yang longsor, sambung Syahriali, Dinas PU dan Bangwil telah mengerahkan sejumlah alat berat, seperti exavator dan dozer. Mengenai kerusakan tanaman padi milik petani, dinas terkait mengupayakan mengajukan usulan bantuan dana ke Pusat. “Jadinya pada musim tanam berikutnya para petani yang tanamannya puso akan diganti pemerintah,” ujar mantan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Kalsel ini.
Bagaimana dengan sekolah? Diakui Kepala Dinas Pendidikan Akhmad Tamzil, dampak banjir memang tidak membuat kerusakan pada sekolah. Di kawasan perkotaan ada tiga sekolah yang sempat diliburkan. Untuk di kecamatan hanya sedikit, itupun pada kecamatan yang parah kena banjir, seperti di Haruyan. Kemungkinan bila pun ada yang terendam, hanya membuat kerusakan ringan. Seperti cat saja terkelupas. Menangani itu, Disdik sudah meminta kepada kepala sekolah memperbaikinya secara mandiri. (why)
No comments:
Post a Comment