Wednesday, April 18, 2007

Awas, Daerah Rawan Banjir

Jumat, 9 Februari 2007
Radar Banjarmasin
BANJARMASIN,- Pasca Redanya Banjir di HSU

Banjir bandang yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Utara, perlahan-perlahan mulai surut. Namun, banjir yang melanda kabupaten yang didomisasi rawa-rawa itu akibat serbuan luapan Sungai Tabalong, Sungai Negara, dan Sungai Balangan itu, tetap harus diwaspadai. Soalnya, banjir yang menjadi siklus tahunan itu dipastikan akan mengancam daerah tetanganya, yakni Kabupaten HSU.

"Dengan tingginya curah hujan di bulan Februari ini, daerah-daerah yang berpotensi banjir atau rawan banjir harus waspada. Sebab, ancaman banjir ini masih tetap mengancam," ujar Kepala Badan Kesbanglinmas Kalsel Hadi Susilo kepada wartawan usai acara coffe morning di kantornya, kemarin.

Menurut Sekretaris Satkorlak PBP Kalsel ini, untuk daerah-daerah rawan banjir itu, pihaknya sudah menyiapkan pelatihan persiapan menghadapi banjir. Hal ini dilakukan agar ketika banjir, sumber daya manusia (SDM) dan perangkat pertolongan bahaya banjir benar-benar siap. "Kami tak ingin begitu banjir, justru mereka tidak siap," ujarnya.

Untuk daerah yang rawan banjir pasca HSU ini, seperti Kabupaten Banjar, Tanah Bumbu, Kotabaru, Tanah Laut, Tabalong, dan Balangan. Menurut Hadi, surutnya banjir yang sempat melanda HSU dalam sepekan ini, total kerugian cukup besar terutama menyangkut kerusakan jalan. "Pak Gubernur sudah memerintah untuk menghitung kerusakan jalan, terutama jalan provinsi dan pusat. Namun, karena masih banjir, tentu kita tak tahu, apa saja yang rusak atau jalan yang putus. Masalah ini masih dikoordinasikan dengan pihak Satlak PBP setempat," ujar bekas penyiar radio ini.

Sementara itu, dari data Satkorlak PBP yang terungkap dalam acara coffe morning itu, ruas jalan yang terendam mencapai 73.350 meter, terdiri dari 60.418 jalan kabupaten, 6.000 meter jalan provinsi, serta 2.000 meter jalan negara.

Selain itu, sedikitnya ada 2.913 kepala keluarga yang masih bertahan dalam rumahnya yang terendam banjir sebanyak 2.181 buah. Kemudian, fasilitas pendidikan turut pula kebanjiran, yakni 46 buah TK, 43 SD, 6 buah Madrasah Ibtidayyah, 4 buah gedung SMP, dan sebuah gedung SMA.

Dalam coffe morning yang sekaligus menggelar rapat koordinasi itu, Hadi Soesilo mengakui bahwa masalah banjir yang dihadapi HSU itu masih berada dalam wewenang Bupati HSU Fakhruddin. Sementara ini, pihak Pemprov Kalsel belum turun tangan, karena banjir yang sempat melanda kabupaten yang masuk daerah miskin itu belum meluas. (dig)

No comments: