Sunday, April 22, 2007

Banjir Rusak Jalan Trans-Kalimantan

Senin, 26 Februari 2007

Banjarmasin, Kompas - Kerusakan pada banyak bagian jalan trans-Kalimantan di Kalimantan Selatan diperparah oleh banjir yang berulang kali menggenang dalam dua bulan terakhir. Keadaan semakin buruk karena jalan juga dilintasi truk-truk batu bara dan kelapa sawit dengan muatan lebih setiap hari.

Pada ruas Kabupaten Tabalong-Banjarmasin yang panjangnya 233 kilometer, misalnya, kerusakan masih banyak terdapat di ruas jalan sejauh 30 kilometer antara Kecamatan Jaro hingga perbatasan Kalimantan Timur.

Sementara pada ruas lintas timur-selatan, sebagian jalan yang panjangnya 200 kilometer itu sudah tidak lagi berbentuk, lubang-lubang besar tersebar, aspal jalan juga banyak yang terkelupas. Kondisi tersebut terutama terdapat di Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu.

Poros selatan yang menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dari Banjarmasin juga rusak. Lubang besar dan kecil menyebar di hampir seluruh badan jalan.

Kondisi sejumlah jembatan di trans-Kalimantan pada ruas Kabupaten Tabalong-Banjarmasin dan Tanah Bumbu-Banjarmasin juga sangat memprihatinkan. Aspal di atas jembatan banyak yang terkelupas atau berlubang. Sebagian pagar jembatan hilang.

Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kalsel M Arsyadi mengatakan, perbaikan jembatan dan jalan memerlukan dana sedikitnya Rp 1,5 triliun.

Tahun ini, Kalsel memperoleh sekitar Rp 480 miliar untuk pembangunan sektor pemukiman dan prasarana wilayah yang bersumber dari APBN, APBD, dan bantuan luar negeri. Sekitar Rp 300 miliar di antaranya untuk jalan dan jembatan.

Rehabilitasi gambut

Di Bandung pakar hidrologi Universitas Padjadjaran Chay Asdak menyatakan, rehabilitasi dan reboisasi lahan gambut dan bakau di Kalimantan harus diprioritaskan. Sebab, kerusakan lahan gambut dan hutan bakau membuat daerah itu kehilangan tempat penampungan air alami sehingga memicu banjir.

Menurut Asdak, fungsi lahan gambut dan bakau di Kalimantan itu sama dengan rawa-rawa di Jawa, yakni untuk menampung air saat musim hujan. Kerusakan lahan gambut otomatis akan mengurangi daya serap air sehingga air hujan langsung mengalir ke sungai dan terlimpas. (ful/che)

No comments: