Senin, 19 Maret 2007 01:22
Banjarbaru, BPost
Stasiun Klimatologi (Staklim) Kelas I Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Banjarbaru memperingatkan cuaca ekstrim masih akan terjadi sepekan terakhir ini di Kalsel. Pola angin menjadi gejala perubahan iklim tersebut.
Panas tinggi pada menyengat pada siang hari yang kemudian berganti hujan pada malam atau sore hari masih berpeluang terjadi di seluruh daerah di Kalsel.
"Ada perubahan pola angin di bagian Barat Sumatera dan dampaknya sampai ke Kalsel, cuacanya jadi ekstrim," ungkap Irman Sonjaya, forecaster Staklim BMG.
Irman menguraikan, pola angin di sekitar Samudera Pasific lebih didominasi pola angin Barat. Akibatnya terjadi sedikit tekanan udara yang berpengaruh terbawanya uap air ke kawasan lain, tepatnya di sekitar Jawa.
Tidak heran, kalau curah hujan di Kalsel, kendati normal saat ini lebih banyak terjadi pada sore atau malam hari. Awan aktif potensi hujan atau awan comulunimbus (CB) lebih banyak tertarik ke arah Selatan, tepatnya di sekitar Jawa.
Saat ini kondisi berbeda justru terjadi di Pulau Jawa. Kota-kota di pulau tersebut justru berpotensi mengalami curah hujan lebih tinggi. Kendati di Kalsel curah hujan pun masih belum banyak berkurang.
Perubahan pola angin tersebut diakui Irman sebagai dampak efek global. Kendati sekarang badai (siklon) George dan Jacob yang sebelumnya menjadi pemicu cuaca dan gejala keganasan Laut Jawa telah berlalu.
"Di sekitar Asia ada sedikit calon badai dan pengharuhnya sampai ke Sumatera sehingga dampaknya di Kalsel seperti sekarang ini, cuaca ekstrim," bebernya.
Namun demikian, diyakinkan Irman, BMG memprediksi musim penghujan masih akan menyapu Kalsel. Sekarang suhu di Kalsel masih normal antara 27 deerajat sampai maksimal 29 derajat celcius. niz
No comments:
Post a Comment