Friday, April 20, 2007

Petani Karet Tak Bisa Menyadap

Kompas

Kamis, 19 April 2007

BANJIR

Paringin, Kompas - Sekitar 100 petani karet di Kecamatan Paringin dan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, tak bisa menyadap dalam sepekan terakhir. Pasalnya, kebun karet mereka terendam air hingga setinggi 1,5 meter.

Sejak Jumat pekan lalu, luapan Sungai Balangan merendam beberapa desa di kedua kecamatan itu. Dua desa di antaranya, Wonorejo dan Sumber Rejeki, menjadi terkucil karena 1 kilometer ruas jalan yang menuju daerah itu terbenam.

Sejumlah petani di Juai, Rabu (18/4), mengungkapkan, banjir melengkapi penderitaan mereka. Karet tak bisa disadap, padahal sebelumnya sebagian sawah gagal panen akibat diserang hama wereng. "Rumah tergenang, padi puso, karet juga belum bisa disadap," kata Hilda, petani Desa Teluk Bayur, mengeluh.

Usaha menyadap karet sesungguhnya memberikan hasil yang cukup berarti bagi petani desa itu. Dengan menyadap 5 hingga 10 kilogram per hari, petani umumnya memperoleh penghasilan Rp 20.000 hingga Rp 50.000.

Sementara di Desa Batu Piring, Kecamatan Paringin, Aisyah, perajin tempe juga merugi sekitar Rp 4 juta akibat semua bahan baku usahanya terendam.

Camat Juai Fathansyah menyatakan tak ada korban jiwa dalam bencana ini. Sebagian warga bertahan di rumah masing-masing, tetapi ada juga yang mengungsi ke rumah sanak saudara. "Asal tidak ada hujan, banjir pasti menyurut dalam dua hari," katanya.

Di Kabupaten Hulu Sungai Utara, banjir melanda Kecamatan Amuntai Utara dan Amuntai Tengah. Sejumlah sekolah tergenang, seperti madrasah tsanawiyah di Desa Lok Bangkai. Untuk mencapai sekolah, siswa harus melintasi genangan dengan membuat jembatan dari susunan meja dan kursi. (FUL)

No comments: