Kamis, 11 Januari 2007 Radar Banjarmasin
BANJARMASIN - Duka korban musibah puting beliung di Desa Podok, Kecamatan Aluhaluh, Kabupaten Banjar, yang terjadi beberapa waktu lalu, kini sedikit terobati. Pasalnya, Selasa siang (9/1) lalu, Gubernur Kalsel Drs Rudy Ariffin MM menyerahkan bantuan sebesar Rp 59 juta. Rinciannya Rp 44 juta untuk 88 kepala keluarga (KK), Rp 5 juta membantu Masjid Darul Mutaqin, Rp 5 juta untuk korban meninggal, dan masing-masing Rp 2,5 juta untuk SD dan Langgar Nurul Huda.
"Bantuan tersebut diambil dari pos anggaran tak tersangka APBD Kalsel tahun 2006. Sebenarnya sudah lama ingin diserahkan, namun karena banyak tugas yang juga tidak kalah penting dan mendesak, sehingga diserahkan hari ini," ujar Rudy Ariffin kepada koran ini usai penyerahan bantuan tersebut.
Ketua DPW PPP Kalsel ini meminta masyarakat menggunakan sebaik-baiknya bantuan yang diberikan, seperti membeli material untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak diterpa puting beling. "Saya mengharapkan bantuan dipergunakan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan yang mendesak. Mudah-mudahan bantuan tersebut bermanfaat dan dapat mengurangi penderitaan para korban, terlebih bagi keluarga korban yang meninggal dunia," harap mantan Bupati Kabupaten Banjar ini.
Lantas, berapa dana tak tersangka yang disiapkan untuk tahun 2007? Rudy mengaku lupa persisnya, seraya menyebutkan tidak jauh berbeda seperti yang dianggarkan pada APBD Tahun 2006 lalu. "Saya lupa persisnya, sekira Rp 2 miliar," ujarnya.
Dijelaskan Rudy, selain mengalokasikan anggaran tak tersangka, APBD Kalsel tahun 2007 juga mengalokasikan dana untuk bantuan tempat ibadah dan keagamaan sebesar Rp 2,5 miliar. "Jadi untuk bantuan tempat ibadah dan keagamaan dananya berada pada pos tersendiri di luar anggaran tak tersangka," ungkapnya.
Sementara itu, kegembiraan tampak terlihat di wajah para korban musibah puting beliung yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan itu. Pasalnya, bantuan dari pemerintah sangat mereka harapkan untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak diterjang puting beliung. "Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan ini. Uang ini sebagian saya bayarkan utang, dan sisanya membeli material untuk memperbaiki rumah," ujar Madi, salah seorang warga.
Ia menuturkan, sebelumnya Pemkab Banjar sudah memberikan bantuan sebesar Rp 500 ribu per kepala keluarga (KK). Namun bantuan tersebut belum cukup membeli semua material untuk perbaikan rumah. Nah, lantaran tak punya uang untuk membeli tambahan material yang kurang, sebagian warga terpaksa berutang.(sga)
No comments:
Post a Comment