Selasa, 20 Februari 2007 01:37
* 1.200 Warga mengungsi
Jogjakarta, BPost
Angin puting beliung yang terjadi di Jogjakarta, Minggu sore, mengakibatkan kerugian material yang cukup besar. Tercatat 1.066 rumah rusak di empat kecamatan, yakni Kecamatan Gondokesuman, Kecamatan Umbulharjo, Kecamatan Danurejan, dan Kecamatan Pakualaman.
Kecamatan yang paling parah adalah Kecamatan Gondokesuman. Di wilayah ini rumah warga yang rusak sebanyak 742 unit. Sedangkan di Kecamatan Umbulharjo 165 unit, Kecamatan Danurejan 139 unit, dan Kecamatan Pakualaman 20 unit.
Seperti yang tertuang dalam siaran pers yang ditandatangani Wakil Walikota Jogjakarta, Haryati Suyuti, Senin (19/2) dinyatakan, bencana angin puting beliung ini juga menyebabkan 49 orang luka-luka.
Namun setelah mendapatkan perawatan secukupnya, 45 orang di antaranya diizinkan pulang. Sementara, empat korban luka masih dirawat di RS Bethesda, Jl Jenderal Sudirman dan RS PKU Muhammadiyah, Jl Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Sejumlah jalan di Kota Gudeg ini, kemarin pagi, masih ditutup karena masih terganjal pohon tumbang. Sementara sejumlah jalan lainnya mengalami kemacetan luar biasa, seperti di Jalan Dokter Soetomo, Bausastra, Hayam Wuruk dan Lempuyangan.
Sementara Jalan Gayam di wilayah Baciro masih ditutup karena banyak pohoh tumbang yang menutup badan jalan. Listrik di kawasan ini juga masih mati karena jaringan listrik rusak parah, termasuk memutuskan 400 saluran telepon.
Masih Mengungsi
Sekitar 1.200 warga dari empat kecamatan di Kota Jogjakarta yang menjadi korban angin puting beliung, hingga Senin siang kemarin, masih berada di tempat pengungsian, karena rumah mereka rusak akibat bencana itu.
Kantor Linmas dan PK Kota Jogjakarta telah mendistribusikan 560 tenda di empat wilayah kecamatan tersebut untuk keperluan mendirikan tempat pengungsian.
Kepala Seksi Data dan Informasi pada Kantor Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Yogyakarta Tyar Prasetyo memperkirakan, potensi munculnya puting beliung hingga Maret nanti.
Menurutnya, angin puting beliung selama kurang lebih 15 menit yang melanda Yogyakarta kemarin sore, merupakan efek dari perbedaan cuaca ekstrim. Sebelumnya, sebagian wilayah Yogyakarta dilanda panas terik kemudian mendadak hujan.
Perbedaan ekstrim itu, Tyar menjelaskan, memicu terjadinya awan CB atau Comolousnimbus yang bisa memunculkan angin puting beliung.dtc/ant/kcm/tic/mio
No comments:
Post a Comment