Kupang, Kompas. Rabu, 10 Januari 2007
9 Korban Longsor di Padang Pariaman Ditemukan Tewas, 4 Masih Dicari
- Hujan deras disertai angin kencang selama tiga hari terakhir menyebabkan tanah longsor di Desa Babotin, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Belu, dan di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Bencana itu juga mengubur 35 hektar lahan pertanian serta merusak 15 rumah penduduk.
Bupati Belu Yoachim Lopes di Atambua, ibu kota Belu, Selasa (9/1), mengatakan telah menurunkan tim khusus untuk menangani bencana tanah longsor di Desa Babotin, sekitar 80 kilometer arah selatan Atambua. Dilaporkan, longsor di desa itu mengakibatkan enam keluarga kehilangan tempat tinggal.
"Banjir dan longsor merusak lahan pertanian seluas 30 hektar milik 22 kepala keluarga di desa itu. Sementara enam keluarga kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka tertimbun longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi hancurnya lahan pertanian dan rumah penduduk patut disesalkan karena areal itu sudah menjadi jalur longsor sehingga petani tidak dapat menanam atau membangun lagi," katanya.
Keenam keluarga itu kini ditampung di rumah penduduk sekitar. Pemerintah Kabupaten Belu telah menurunkan bantuan berupa beras dan mi instan.
Banjir dan longsor juga terjadi di Desa Hilihintir di Kecamatan Satar Mese dan Desa Golo Wua di Kecamatan Wae Rii, Manggarai. Lima hektar sawah serta kebun kopi dan vanili milik penduduk hancur karena longsoran.
"Irigasi Wae Mau II sepanjang 12 meter dan tinggi 4 meter ikut jebol. Air meluap ke lahan pertanian penduduk, tetapi belum terdata berapa luasnya. Namun, kejadian ini meresahkan warga karena berpotensi gagal panen," kata Kepala Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Setda Provinsi NTT Sentianus Medi di Kupang.
Di Desa Golo Watu, lima rumah rusak berat diterjang angin kencang.
Sembilan korban ditemukan
Sementara itu, pencari korban longsor di Korong Kolam Janiah, Nagari Kudu Gantiang, Kecamatan V Koto Timur Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, sepanjang hari Selasa berhasil mengevakuasi sembilan korban meninggal. Empat korban lagi yang diduga masih tertimbun longsoran akan dicari hari ini.
"Pencarian dan evakuasi korban malam hari dihentikan, tetapi dilanjutkan Rabu pagi. Kemungkinan masih ada empat korban lagi," kata Bupati Padang Pariaman Muslim Kasim di lokasi bencana.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam peristiwa longsor yang terjadi Senin sore, semula dilaporkan, 14 warga diduga tertimbun dan tewas. Ternyata, hanya 13 warga yang diduga tertimbun sebab Pudin (50) yang dilaporkan hilang ternyata selamat.
Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor Padang Pariaman Ajun Komisaris Besar Yadi mengatakan, di sekitar lokasi bencana masih ada empat rumah yang tidak diterjang longsor. Penghuninya untuk sementara diminta mengungsi karena kondisi Bukit Rimbo Takuruang masih labil.
Pengamatan Kompas di lokasi, Senin malam hingga Selasa pagi, longsoran susulan masih terjadi. Material longsoran yang terdiri dari tanah bercampur pasir dan pepohonan itu menimbun areal seluas lebih kurang 100 meter x 170 meter. Rumah warga tertimbun material setinggi 4-5 meter.
Sampai Selasa malam, bantuan terus berdatangan. (kor/nal)
Friday, March 02, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment