Tuesday, March 06, 2007

Korban Longsor Tahuna 22 Orang

Minggu, 14 Januari 2007

Bantuan Logistik Dikirim Melalui Kapal

Manado, Kompas - Jumlah korban tanah longsor di empat kelurahan di Tahuna, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, menjadi 22 orang setelah regu penolong menemukan lagi dua jenazah dari timbunan bongkahan tanah di Kelurahan Soa Taloara, Sabtu (13/1) petang. Hingga Sabtu malam proses pencarian terus berlangsung.

Akibat bencana yang terjadi Kamis tengah malam itu dilaporkan 33 orang warga tertimbun longsor, 20 di antaranya ditemukan tewas, Jumat lalu.

Satu di antara dua jenazah korban yang ditemukan kemarin petang berhasil diidentifikasi, yakni Hamid Parasana (51), warga Kelurahan Soa Taloara (bukan Soa Paloara), Tahuna Timur. Jenazah Hamid langsung dimakamkan di Tahuna oleh keluarganya.

Menurut keterangan yang diperoleh Kompas, tanah longsor di Tahuna itu selain menelan banyak korban jiwa, juga mengakibatkan terhentinya distribusi air bersih ke sejumlah permukiman penduduk dan Rumah Sakit Kendage di Tahuna. Sepanjang hari Sabtu kemarin jaringan telekomunikasi di Tahuna juga masih putus akibat diterjang banjir dan longsor. "Komunikasi begitu sulit, telepon tidak tersambung," kata Iver Tinungki.

Alat berat

Lumpuhnya infrastruktur komunikasi dan air bersih membuat laporan bencana longsor dari Pemerintah Kabupaten Tahuna ke provinsi tersendat. Meski demikian, Gubernur Sulut SH Sarundajang telah menurunkan timnya ke Tahuna untuk membawa bantuan 10 ton beras, mi instan, dan air mineral. Bantuan logistik itu dikirim melalui kapal.

"Bahan pokok itu untuk masyarakat korban longsor yang kini mengungsi ke sejumlah fasilitas umum, kantor, dan rumah ibadah," kata Sarundajang di Manado, kemarin.

Ketua Satkorlak Kabuparen Sangihe Jabes Gaghana mengatakan, proses pencarian para korban longsor terus dilakukan. Menurut dia, dari dua korban yang ditemukan kemarin, satu jenazah lelaki belum teridentifikasi dan kini masih disimpan di kamar mayat RS Kendage.

Upaya pencarian korban yang dilaporkan masih hilang dipusatkan di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Dumuhung, Mahena, dan Kelurahan Soa Taloara I, Kecamatan Tahuna. Menurut laporan warga, masih 11 warga yang tertimbun tanah longsor atau hanyut terbawa arus air sungai. "Sampai saat ini sudah 22 korban ditemukan," kata Jabes.

Jabes juga mengakui upaya pencarian terhambat karena alat berat yang tersedia hanya dua unit, padahal lokasi bencana itu ada 10 titik.

Bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan hunian di perbukitan itu mengakibatkan 33 rumah warga hancur dan 18 lainnya rusak. Longsor juga menyebabkan kerusakan rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya. (zal/fr)

No comments: