Monday, March 26, 2007

Kalsel Terancam * 500 Ha sawah terendam

Sabtu, 03 Februari 2007 02:12

BENCANA banjir juga mengancam Banua. Hujan yang terus mengguyur sebagian wilayah baru mencapai puncaknya pada Maret mendatang. Hal ini berdasar tangkapan foto satelit Stasiun Klimatologi Kelas I Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kalsel di Banjarbaru.

"Kalau dikatakan puncak secara historis sebenarnya antara Desember dan Januari itu sudah puncak. Namun karena ada pergeseran musim, ada kemungkinan Maret nanti mememuncak dengan durasi cukup panjang dari biasa," terang Irman Sonjaya, forecaster BMG.

Dijelaskannya, kendati memiliki durasi cukup panjang, hujan sepanjang Januari sampai awal Februari ini masih dalam batasan normal. Curah hujan, masih terukur dalam takaran tetap antara 5 mm sampai 20 mm per harinya.

Kondisi di lapangan menunjukkan banjir telah terjadi di Tabalong. Akibat banjir dengan ketinggian sekitar satu meter sedikitnya 500 hektare lahan pertanian terendam. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tabalong, HM Saleh, lahan-lahan itu tersebar di beberapa kecamatan seperti Banua Lawas, Pugaan, Muara Harus dan Kelua.

Sejumlah sekolah di kawasan ini terpaksa meliburkan anak didiknya. "Karena banjir kami sengaja meliburkan siswa kelas 1 dan TK yang gedungnya terletak di belakang. Sebab banjirnya berarus deras sehingga orangtua siswa khawatir keselamatan anaknya," kata Kepala SDN Sei Buluh I Kelua, Saiful Rahman.

Hujan yang terjadi selama Januari sampai awal Februari ini membawa dampak signifikan pada debit air di Waduk Riam Kanan. Waduk yang berada di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar ini terus mengalami kenaikan rata-rata 15 cm per harinya.

Namun, warga sekitar waduk tetap tenang karena ketinggian air masih dalam batasan aman."Jika di atas 60 meter, itu patut diwaspadai," terang petugas data PLTA Riam Kanan, Alamsyah.

Selain curah hujan yang tinggi dan hutan resapan yang terus berkurang jumlahnya, lima daerah aliran sungai (DAS) dari 13 DAS yang ada di Kalsel juga dalam kondisi kritis.

Kelima DAS kritis itu adalah DAS Barito, Cengal di Martapura, DAS Balangan, DAS Amandit di HSS dan DAS Satui di Tanah Bumbu. Dikhawatirkan kondisi ini akan membuat beberapa daerah mengalami banjir besar selama musim penghujan.

Seperti halnya BMG, data di Bapedalda Kalsel memprediksi puncak curah hujan Maret-April. Tingginya curah hujan pada bulan-bulan tersebut mengancam banjir di Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Utara, Tanah Bumbu, Kotabaru, Tapin dan HSS. nda/niz/ant

No comments: