Sabtu, 27 Januari 2007
Kawasan yang Terendam Sudah Mencapai 470 Hektar
Sidoarjo, Kompas - Genangan lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur, terus meluas hingga
mencapai radius dua kilometer dari pusat semburan. Dalam dua hari terakhir, lumpur meluber
ke persawahan dan menggenangi 20 hektar lahan.
Berdasarkan pemantauan Jumat (26/1), genangan lumpur meluas ke Dusun Sengon, Desa
Renokenongo, Kecamatan Porong. Areal yang terendam adalah sawah yang baru dipanen dan lahan
pemakaman.
Jika masalah ini tidak segera ditanggulangi, areal genangan lumpur tentunya akan semakin
luas. Setidaknya areal yang terendam lumpur bisa sampai 100 hektar karena kawasan yang
terancam terendam itu lebih rendah dari titik semburan lumpur.
Ketua Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo (Timnas PSLS) Basuki
Hadimuljono menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya mengalirkan lumpur ke selatan, yakni ke
arah Sungai Porong. Caranya adalah dengan memperkuat tanggul dan meneruskan pembangunan
kanal pengarah lumpur.
Kanal pengarah lumpur (open channel), menurut rencana, dibangun sepanjang 1,5 kilometer.
Namun, hingga saat ini pembangunan kanal itu baru sekitar 600 meter. Kanal tersebut
berpangkal di pusat semburan dan berujung di dekat Sungai Porong.
Secara terpisah, Kepala Balai Bangunan Hidrolis dan Geoteknik Keairan Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Arie Setiadi Murwanto menyatakan bahwa lambannya
penanggulangan bencana semburan lumpur panas itu disebabkan ketidaklancaran aliran dana dari
PT Lapindo Brantas Inc. Akibatnya, alat berat dan peralatan lainnya untuk mengatasi masalah
ini masih kurang dari yang dibutuhkan.
Mencapai 470 hektar
Dengan meluasnya lumpur ke Dusun Sengon itu, berarti sampai kemarin atau hampir delapan
bulan sejak lumpur menyembur (pertama kali 29 Mei 2006), areal yang terendam lumpur mencapai
sekitar 470 hektar (sekitar enam kali kawasan Monas, Jakarta).
Semula areal yang terendam lumpur sampai dengan pertengahan November 397 hektar. Akibat
amblesnya tanggul di sekitar pusat semburan pada 22 November 2006, lumpur meluas ke
Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera 1 dan daerah di sekitarnya (sekitar 50 hektar).
Menurut Juru Bicara Timnas PSLS Rudy Novrianto, untuk mengurangi volume semburan lumpur, Tim
Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) sedang merancang rangkaian bola beton (high
density chain ball). "Saat ini Tim ITS sedang merancang cara memasukkan bola beton ke dalam
lubang semburan," katanya.
Bola beton itu akan dirangkai dengan menggunakan kabel baja. Setiap rangkai terdiri atas
empat bola. Dua bola di antaranya berdiameter 40 sentimeter dan dua bola lainnya berdiameter
20 sentimeter. Berat satu rangkaian sekitar 400 kilogram.
Anggota Tim Pakar Timnas PSLS Soffian Hadi menyatakan, pelaksanaan proyek bola beton itu
rencananya akan sangat hati-hati. Sebab, ada kemungkinan bola beton terlontar keluar akibat
kuatnya tekanan semburan. Selain itu, ada kemungkinan muncul semburan baru apabila lumpur
mencari jalan keluar baru karena lubang lama tersumbat bola beton. (LAS)
No comments:
Post a Comment