Minggu, 28 Januari 2007
Ambon, Kompas - Gempa berkekuatan 5,4 skala Richter mengguncang Maluku Utara dan Sulawesi
Utara, Sabtu (27/1) pukul 16.00 WIT. Gempa tersebut merupakan gempa susulan dari gempa pada
hari Minggu lalu yang berkekuatan 6,5 SR.
Berbeda dengan saat terjadi gempa pekan lalu, kemarin warga di Kota Ternate, Pulau Tifore,
dan Pulau Mayu di Provinsi Maluku Utara dan wilayah Sulawesi Utara tidak begitu panik. Di
Ternate, kekuatan gempa hanya terasa sekitar II MMI.
Helmi Agus Riyadi, staf Stasiun Geofisika Ternate, mengatakan, lokasi gempa berada di Laut
Maluku pada koordinat 1,44 Lintang Utara dan 126,85 Bujur Timur, atau 90 kilometer arah
barat laut Ternate. Pusat gempa berada pada kedalaman 33 kilometer.
Tinggal di tenda
Daerah yang merasakan getaran gempa kuat ada di Pulau Batang Dua, termasuk Pulau Tifore dan
Pulau Mayu, karena pusat gempa dekat dengan kedua pulau itu. Kedua pulau itu juga menderita
kerusakan paling besar saat gempa Minggu malam.
Asril Ahmad, Kepala Biro Informasi dan Komunikasi Maluku Utara, mengatakan, di Batang Dua
hingga kini setiap hari selalu ada gempa. Kekuatan gempa sekitar 5 SR dan kekuatannya terus
melemah.
"Kondisi ini menyebabkan puluhan keluarga belum berani kembali ke rumah karena takut ada
gempa besar dan tsunami. Mereka kini tinggal di tenda-tenda di daerah yang agak tinggi dan
jauh dari pantai. Mereka masih trauma dengan gempa Minggu malam," kata Asril.
Bangunan yang rusak di Pulau Mayu, antara lain 6 rumah rusak berat termasuk 1 gereja, 42
rusak ringan. Sementara di Pulau Tifore tercatat 3 bangunan rusak berat (gereja, SMP, dan
dermaga), serta 48 rumah mengalami retak-retak.
Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate, ujar Asril, telah menyalurkan bantuan
bahan makanan, seperti beras dan mi instan, untuk korban gempa di Batang Dua. Bantuan bahan
makanan akan terus disalurkan hingga semua warga kembali ke rumah masing-masing. (ANG)
No comments:
Post a Comment