Monday, March 26, 2007

Banjir Jateng Renggut 5 Jiwa

Sabtu, 17 Februari 2007 01:40

* Saat Imlek, Hujan Normal Mengguyur

Jakarta, BPost
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan, hujan terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Hari Raya Tahun Baru China atau Imlek, Minggu (18/2).

Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Agroklimat BMG Soetamto mengatakan, tekanan udara rendah yang menarik uap air terjadi merata memanjang dari Sumatera Selatan hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu menyebabkan hujan yang akan turun berintensitas di bawah hujan yang menimbulkan banjir besar di Jakarta, pekan lalu.

Saat itu, katanya, tekanan udara rendah terpusat di atas wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kondisi itu menarik uap air dari timur dan barat yang mendatangkan hujan sangat lebat dalam waktu lama. "Hujan lebat beberapa hari mendatang masih dalam gambaran normal. Tapi harus tetap diwaspadai," ujar Soetamto.

Hasil pemantauan cuaca oleh BMG ini menunjukkan, beberapa wilayah hingga Senin pekan depan, diperkirakan akan diguyur hujan berintensitas ringan hingga sedang pada siang hari, seperti di Jakarta Utara, Barat,dan Tangerang. Sementara, hujan ringan-sedang disertai hujan lebat diperkirakan mengguyur kawasan Jakarta Pusat, Timur, Selatan, dan Bekasi pada sore dan malam hari.

Renggut 5 Jiwa
Hujan deras mengguyur Kota Solo dan mengakibatkan banjir sepanjang petang kemarin, hingga menewaskan dua orang dan ratusan rumah tenggelam. Dua korban itu terseret arus dan terjebak dalam gorong-gorong.

Tim Search and Resque baru menemukan satu korban yang diidentifikasikan bernama Triyono (18), warga Sukodono, Sragen. Sedangkan lainnya Dika (15), warga Kedungtungkul, Kecamatan Jebres, Solo masih dalam pencarian.

Dari pantauan petugas Kesbanglinmas, tidak kurang dari 500 rumah terendam air setinggi kurang lebih satu meter. Tiga rumah roboh terseret arus air. Banjir kali ini merupakan yang terbesar sejak 40 tahun terakhir.

Daerah yang tergenang banjir sampai Jumat pagi kemarin meliputi Kelurahan Sumber, Manahan, Gilingan, Kadipiro, Timuran dan Nusukan di Kecamatan Banjarsari.

Sejumlah warga sempat melampiaskan kekesalan dengan melempari bangunan milik PT PAN Brothers Tbk yang bangunannya dituding sebagai penyebab mempetnya saluran air hingga terjadi penyempitan got, di Jl HOS Cokroaminoto.

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur kota Purwokerto, Jawa Tengah, sejak siang hingga sore membawa malapetaka bagi keluarga Junaedi (42). Ia beserta istri dan 1 anaknya tewas setelah rumahnya tertimpa runtuhan tembok setinggi 5 meter.

Junaedi (42), Nur Lestari (38), dan anaknya Elsa (2) menjadi korban runtuhnya tembok setinggi 5 meter milik RM Pondok Duyung yang berdiri tepat di belakang rumahnya. Mereka terpendam dan nyawanya tidak tertolong lagi.

Penyebab runtuhnya tembok masih dalam penyelidikan polisi. Tapi diduga, pondasi yang menyangga tembok rumah makan itu tergerus air selokan kecil. Sehingga tidak kuat kuat menahan beban dan akhirnya runtuh.kcm/tic/dtc

Copyright © 2003 Banjarmasi

No comments: