Friday, February 16, 2007

Badai Besar Ancam Kalsel

Kamis, 04 Januari 2007 02:26:26

* BMG: Tunda perjalanan
* Pencarian Adam Air terganggu
* Nahkoda KM Senopati ditemukan
* Bandara Syamsudin Noor belum tanggap

Jakarta, BPost
Badai Isobel menyerang wilayah Indonesia, di antaranya Kalimantan Selatan. Masyarakat diimbau menunda perjalanan baik jalur udara maupun laut.

Peringatan ini dilontarkan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Sri Woro Harijono di Jakarta, Rabu (3/1). "Lebih baik tunda dulu perjalanan menggunakan transportasi udara dan laut sampai Kamis malam. Badai Isobel menyerang ditambah banyaknya kumpulan awan comulunimbus," tegasnya.

Badai Isobel mengancam kawasan Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian Selatan dan Sulawesi. Badai yang juga disebut Badai Inigo ini bisa memicu gelombang laut hingga dua setengah meter di Pantai Barat Sumatera hingga Bengkulu.

Peluang gelombang setinggi itu juga bisa terjadi di Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa, Bali hingga Laut Timor, Masalembo hingga Laut Flores, Selat Sunda, Selat Bali dan perairan sekitar Nusa Tenggara. Selain tingginya gelombang, badai ini ditandai tingginya intensitas hujan dan angin kencang

"Dan banyaknya awan tebal comulusnimbus yang menyelimuti sebagian besar wilayah Indonesia dapat mengganggu penerbangan," tuturnya.

Masyarakat pun perlu mengantisipasi diri agar tidak berada di dekat bangunan yang semi permanen. Sementara, pemerintah disarankan menginventarisasi pohon-pohon tua. Angin puting beliung biasanya terjadi sekitar 5-20 menit.

Badai tropis yang sudah melanda Australia Utara ini terus bergerak ke Indonesia. Akibatnya, cuaca lebih memburuk di berbagai wilayah di Tanah Air. Masyarakat harus mulai mengantisipasi cuaca buruk tersebut yang ditandai dengan timbulnya awan hitam bergumpal seperti kembang kol.

Jika prediksi ini benar, situasi kian parah. Musibah akibat kemarahan alam terus terjadi. Kemarin saja, kecelakaan kapal kembali terjadi di Kupang, NTT. KM Harapan Jaya yang mengangkut kayu gelondongan dari Sulawesi Tenggara tenggelam di perairan Tanjung Bolang, sebelah Timur Pulau Semau. Dalam kecelakaan ini, seorang awak kapal bernama Sius Tokan meninggal.

Jumlah korban hilang akibat meninggalnya KM Senopati Nusantara di Perairan Mandalika, Jepara, Jateng pun masih banyak yang belum ditemukan. Dari posko yang ada di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, jumlah korban yang belum ditemukan masih sekitar 400 orang dengan korban tewas sebanyak 15 orang dan korban selamat 213 orang

Siang kemarin, ada tiga korban yang dimakamkan secara massal di Desa Kabongan Kidul, Rembang, Jateng. Dan malam tadi, nahkoda kapal, Kapten Wiratno TJ berhasil diselamatkan. Wiratno yang patah tangannya bersama sejumlah penumpang ditemukan Kapal Perang RI Hiu terapung di sebuah sekoci yang tersangkut di sebuah rig pengeboran lepas pantai.

Ketika itu, KRI Hiu tidak dapat mendekat karena khawatir menabrak rig, sehingga mengancam keselamatan para korban. Beruntung, saat bersamaan melintas kapal tugboat dan lalu membantu pengevakuasian korban dan dibawa ke RS Pelabuhan Petrochemical Center Surabaya.

Mengenai penyebab karamnya kapal tersebut, Asosiasi Perawatan dan Perbaikan Inflatable Life Raft Indonesia (APPILRI) menyatakan akibat tidak berfungsinya alat keselamatan kapal. Dari 47 alat yang berfungsi hanya lima unit saja.

Tim Penyelamat juga berhasil menemukan titik lokasi bangkai Kapal Tristra yang tenggelam di Selat Batam. Namun, karena cuaca buruk evakusi ditunda hingga hari ini. Hingga kemarin, dari 58 penumpang, sebanyak 33 orang telah ditemukan, 30 di antaranya selamat dan tiga orang meninggal dunia. Sedangkan 25 orang masih dalam pencarian.

Pesawat

Pengaruh cuaca pun juga mempengaruhi pencarian pesawat Adam Air. Pesawat pengintai Boeing 737-200 milik TNI AU dan pesawat Nomad TNI AL serta tiga kapal perang yakni KRI Acak, KRI Fatahillah dan KRI Pulau Rengat terpaksa menghentikan pencarian pada sore kemarin karena cuaca yang buruk.

Gangguan juga terjadi di Makassar. Sebanyak 6 pesawat mengalami penundaan keberangkatan selama 3 jam di Bandara Hasanuddin. Sedangkan 6 pesawat lain yang akan mendarat terpaksa dialihkan ke bandara lain.

Pesawat yang mengalami penundaaan dan dialihkan itu berasal dan bertujuan Jakarta, Denpasar dan Surabaya. "Sejak pagi cuaca sangat buruk. Hujan deras dan angin kencang," ujar Asisten Manajer Sistem Informasi Manajemen Data dan Laporan Bandara Hasanuddin, Yan Daulima.

Lalu bagiamana dengan Bandara Syamsudin Noor? Pengelola bandara dan sejumlah maskapai penerbangan mengaku masih belum menentukan sikapnya atas instruksi bernada larangan tersebut. "Kita masih belum bisa bersikap. Sebelum jelas ada perintah resmi secara tertulis tentang larangan tersebut. Kalau dilarang sama sekali, saya kira juga tidak," ujar Manajer operasional PT AP I Bandara Syamsudin Noor, Siswadi.

Dia berpendapat, pelarangan terkait cuaca buruk adalah batasan minimalnya. Jadi bukan melarang total, melainkan dihentikan dengan kondisi persyaratan minimal. dtc/kcm/mtc/niz

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: