Kamis, 11 Januari 2007 01:49:58
--------------------------------------------------------------------------------
Kupang, BPost
Bencana tanah longsor di bagian Barat Indonesia, di Padang Pariaman yang terjadi pada Senin (8/1) lalu, diikuti di wilayah Indonesia bagian Timur atau tepatnya Desa Babotin Selatan, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Belu, NTT, Selasa tadi.
Hujan yang mengguyur dalam sepekan terakhir ini, membuat kondisi tanah di Babotin Selatan menjadi labil, akibatnya longsor pun terjadi sekitar pukul 14.00 WIT.
Enam rumah rata dengan tanah, 18 rumah rusak berat, dan 22 rumah rusak ringan serta 130 warga mengungsi.
Selain merusak bangunan yang ada, longsor itu juga merusak jembatan yang menghubungkan Kecamatan Sasitamen dengan Kecamatan Malaka. Longsor itu juga merusak sekitar 45 ribu meterpersegi lahan pertanian.
Selain musibah tanah longsor di Desa Babotin Selatan, banjir juga melanda Kabupaten Ngada, Kecamatan Riung. Satu rumah dilaporkan hancur dan satu orang mengalami luka-luka.
Rugi Rp850 Juta
Sementara itu, kerugian materil akibat bencana alam tanah longsor di Jorong Kolam Janiah, Nagari Kudu Gantiang, Limo Koto Timur, Padang Pariaman, Sumbar, Senin (8/1) tadi diperkirakan mencapai Rp850 juta lebih.
"Besaran kerugian materil itu di antaranya berasal dari empat unit rumah penduduk dan satu unit mushalla yang hancur dihantam longsor," kata Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana (PB), Zulwadi Dt Bagindo Kali, Rabu (10/1).
Bencana tanah longsor yang terjadi Senin (8/1) sekitar pukul 16.30 WIB mengakibatkan 13 warga meninggal. Sementara 10 unit rumah (10 kk-92 jiwa) lainnya sangat berpotensi dihantam longsor, kini sudah diungsikan untuk diamankan sementara ke rumah keluarganya.dtc/ant/mio
--------------------------------------------------------------------------------
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Friday, February 16, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment