Rabu, 27 Desember 2006 01:24
Banjarbaru, BPost
Kalimantan Selatan yang sumber daya alamnya telah kikis industri, dikhawatirkan mengalami bencana alam yang semakin dahsyat 2007 mendatang.
Hal tersebut terungkap dalam Seminar Konsultasi Daerah Lingkungan Hidup (KDLH) bertajuk Save Our Banua di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Banjarbaru, Selasa (26/12).
Dalam seminar yang digagas Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel ini, semua sepakat bencana semakin mengancam.
Empat nara sumber masing-masing dari Satkorlak Penanggulangan Bencana, Komisi III DPRD Kalsel, Bapedalda Kalsel juga Walhi menganalisa, perlu adanya sikap berani dari semua pihak menyelematkan banua dari bencana.
Bapedalda menganalisa bencana yang terjadi di Kalsel bersumber dari kegiatan manusia. Derasnya arus industri dan konsumtif manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam, populasi penduduk yang semakin pesat mengakibatkan pemenuhan kebutuhan hidup kian meninggi dan mengesampingkan kondisi alam.
Farah Sofa dari Walhi, dalam paparannya berjudul ‘Indonesia Sebentar Lagi?’, mengungkapkan, hutan di Kalimantan hanya dimiliki oleh para pengusaha dan penguasa industri. "Kita rakyat serasa hanya ngontrak, " ujarnya.
Menurutnya, sumber bencana salah satunya dari ketidakarifan pengelolaan lingkungan. Pembabatan hutan dan pertambangan yang dilakukan tanpa konsep keberlanjutan membuka terjadinya bencana yang lebih besar.
Sementara, Gusti Perdana Kusuma mewakili Komisi III DPRD Kalsel berpendapat, ada empat hal yang perlu dilakukan untuk meminimalkan terjadinya bencana.
"Empat hal itu adalah pertama penyadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan. Kemudian menegakkan aturan oleh pemerintah didukung faktor ketiga yaitu turunnya aparat ke lapangan melihat langsung kondisi lingkungan dan terakhir memberi efek jera pada penjahat lingkungan," ujarnya. niz
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Wednesday, January 10, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment