Monday, December 25, 2006

PUTING BELIUNG LULUH-LANTAKKAN ALUH ALUH

Kamis, 14 Desember 2006 02:41:00
Mendung kelabu menyelimuti hati warga tiga desa di Kecamatan Aluh Aluh, Banjar. Desa mereka luluh-lantak disapu puting beliung. Puluhan rumah hancur dan seorang warga tertimpa pohon tumbang.

NYONYA Kusmini (47) tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Warga Desa Podok ini terus menitikkan air mata, menunggui suaminya, Ruslan (51), yang tergolek lemah di IGD RSUD Ulin Banjarmasin.

Ruslan mengalami luka parah setelah tertimpa reruntuhan rumah yang hancur akibat disapu puting beliung, Selasa (12/12) petang. Ayah empat anak ini hingga malam tadi masih koma.

Menurut penuturan tetangga korban, Sahruni (43), saat hujan lebat, Ruslan sedang di rumah sendirian. Sedangkan istri dan empat anaknya berada di rumah keluarganya.

Di tengah derasnya air mengguyur, muncul angin kencang berputar-putar memorakporandakan kampung. Sebuah pohon kecapi yang berada di samping rumah Ruslan pun tak kuasa menahan kuatnya angin.

"Krak...," pohon roboh menimpa rumah. Ruslan tak kuasa menyelamatkan diri. Dia tertimpa reruntuhan rumah yang dibangun dengan keringatnya selama bertahun-tahun. Ketika hujan reda, warga ramai-ramai menolong Ruslan. Saat ditemukan, dia berada di bawah puing-puing rumahnya. "Kelihatannya saat itu dia sedang duduk di kursi. Saat ditemukan kursi tersebut ikut ringsek," kata Sahruni.

Selain rumah Ruslan, ada 26 rumah rusak parah dan 33 unit yang mengalami rusak ringan. Rumah-rumah yang berada di pinggiran Sungai Barito itu, porak poranda, hanya tinggal lantai.

Para pemilik rumah hanya bisa pasrah dengan peristiwa yang hampir tiap tahun terjadi di desa mereka itu.

Sebuah bangunan sekolah beserta rumah dinas guru yang berjarak 200 meter dari pusat permukiman warga pun ikut mengalami kerusakan di bagian terasnya.

"Kami awalnya tidak mengira kalau hujan yang disertai tiupan angin akan memorakporandakan rumah yang sudah kami huni puluhan tahun ini, " ungkap salah satu warga yang masih syok dengan peristiwa itu.

Warga yang mengalami musibah, Rabu (13/12) pagi terlihat sibuk mengumpulkan harta yang berhamburan serta kayu bekas bangunan rumah yang hancur.

Untuk sementara mereka mengungsi ke tempat tetangga desa untuk beristirahat pada malam hari. Tim kesehatan yang datang ke lokasi peristiwa memberikan bantuan obat-obatan dan melakukan pengecekan kesehatan warga. Banyak warga yang memar di bagian kepala serta tertusuk paku karena tertimpa reruntuhan rumah.

Bantuan berupa mi instan dan sembako terus berdatangan ke lokasi musibah yang disalurkan melalui kecamatan yang diangkut menggunakan kelotok dibantu petugas SAR. coi/ank/adi

No comments: