Minggu, 05 Nopember 2006 01:30:13
Jakarta - Rencana pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Kalsel dan Kalteng, tertunda. Pasalnya, dua pesawat Rusia BE-200 yang ditargetkan mulai memadamkan kebakaran minggu ini, ternyata masih beroperasi di Sumatera.
"Kami belum tahu kapan dua pesawat itu bisa dialihkan ke Kalimantan," kata Mayjen Syamsul Maarif, kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Nasional Penaggulangan Bencana dan Pengungsian, di Jakarta, Minggu (5/11).
Disebutkan, pemadaman kebakaran di wilayah Sumatera, seperti Palembang belum bagus. Indikasinya, kabut asap masih terus terjadi dan sejumlah bandara belum bisa beroperasi.
"Hari ini Bandara Sultan Thaha Jambi masih ditutup. Artinya pemadaman kebakaran di sana belum bisa dibilang selesai," cetus Syamsul.
Seperti diketahui, dua pesawat Rusia yang disewa pemerintah RI itu ditargetkan paling lambat minggu pertama November sudah bisa melakukan pemadaman di Kalsel dan Kalteng. Berbagai persiapan telah dilakukan, di antaranya menjadikan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin sebagai base camp kegiatan pemadaman di Kalimantan.
Syamsul mengakui, semula pemadaman lahan dan hutan di Sumatera selesai dalam waktu 7-10 hari, terhitung sejak 22 Oktober 2006. Hanya saja, kenyataan di lapangan kebakaran di Sumatera masih banyak yang belum berhasil.
"Karenanya saya nggak bisa memperkirakan kapan dua pesawat Rusia itu dipindah ke Kalimantan," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang mendesak pesawat asal Rusia yang disewa pemerintah segera dibawa ke Kalimantan untuk memadamkan kebakaran seperti di Palangka Raya, Balikpapan, dan Banjarmasin. Bahkan, Teras narang minta, wilayahnya diprioritaskan untuk pemanfaatan pesawat yang mempu mengguyurkan air sebanyak 12 ton untuk sekali terbang itu. tnr
--------------------------------------------------------------------------------
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment