Rabu, 01 Nopember 2006 00:46:00
Pelaihari, BPost
Kebakaran lahan dan hutan masih terus saja terjadi di Kabupaten Tanah Laut. Kota Pelaihari yang selama ini cerah mendadak berubah suram, Selasa (31/10).
Sejak pagi hingga petang, saputan asap mengepung Pelaihari. Sinar matahari yang biasanya bersinar gemerlap berubah memerah karena terhalang hamparan asap.
Namun saputan asap itu tidak sampai mengganggu arus lalu lintas, karena jarak pandang masih cukup jauh. Hanya saja pada pagi hari hingga pukul 08.00 Wita, beberapa warga yang tak terbiasa menghirup udara kotor (berasap) mengeluh sesak nafas.
"Asap akhirnya sampai ke sini juga. Terasa sesak nafas saya pagi tadi," tutur Syahril, warga kompleks perumahan di Desa Atu Atu.
Informasi diperoleh, saputan asap mengungkungi seluruh wilayah Tala di sembilan kecamatan. Terparah di Kecamatan Bati Bati terutama dekat perbatasan dengan wilayah Banjarbaru yang selama ini sering dipaut asap.
Kebakaran di lahan-lahan bongkor yang kembali meningkat sejak Minggu tadi menambah daftar jumlah rumah warga yang menjadi korban (terbakar). Jika semula tercatat delapan rumah--enam di Desa Pandahan Kecamatan Bati Bati, dua rumah masuk wilayah Banjarbaru--yang lumat terbakar, sekarang menjadi sembilan rumah. Terakhir satu unit rumah di Kecamatan Takisung yang terbakar.
Musibah tersebut umumnya lantaran kelengahan warga, terutama si pemilik rumah. Mereka tidak menyangka kebakaran semak perdu yang jauh dari rumah akhirnya merembet dan menghanguskan rumah mereka.
Hingga kemarin, petugas pemadam kebakaran gabungan (BPK Badan Kesbang Linmas, Dishut, BPK Manuntung Berseri dan Daops Dalakar) terus bahu-membahu memadamkan api yang acapkali masih muncul di beberapa titik di beberapa kecamatan.
Bersama petugas pemadam, warga di Kecamatan Bati-Bati, Senin (30/10) malam juga bahu-membahu melakukan pemadaman api di lahan bongkor setempat. Api nyaris merembet ke permukiman warga.roy
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Thursday, November 23, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment