Friday, November 24, 2006

Rusia Siap Bom Kalimantan

Jumat, 03 Nopember 2006 01:20:03
Gambut penyuplai asap terbesar
BMG prediksi kabut sampai Desember
Syamsudin Noor mulai normal
Banjarbaru, BPost
Jangan berharap fenomena kabut asap di Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan dan Tengah segera berakhir. Dua daerah itu masih akan terus diserbu kabut asap hingga sebulan ke depan.

BACA JUGA:
Syamsudin Noor Jadi Home Base
Mengapa itu terjadi? Ini disebabkan adanya perubahan pola musim yang memasuki pancaroba beberapa hari terakhir. Kondisi diperparah karena rendahnya kecepatan angin akibat perubahan pola musim.

"Jadi, ancaman kabut asap di Kalimantan, khususnya Kalsel masih akan terjadi sebulan ke depan," jelas Kepala Stasiun BMG Bandara Syamsudin Noor, Dwi Agus Priyono kepada BPost, di kantornya di Banjarbaru, Kamis (2/11).

Sebagai contoh, kabut asap yang hingga kemarin masih menyerbu Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura dan sejumlah wilayah lainnya di Kalsel. Kata Dwi, awetnya balutan kabut asap dikarenakan tidak adanya tiupan angin yang cukup signifikan untuk mengusir asap.

"Angin memang ada, tapi kecepatannya hanya lima knot. Kecepatan seperti itu tak banyak berpengaruh menghilangkan asap. Kondisi itu terjadi di semua wilayah Kalimantan," urainya.

Dari foto satelit yang diterima BMG hingga Rabu (1/11), asap terlihat sangat tebal di atas wilayah Kalsel, Kalteng di bagian selatan dan Kaltim bagian selatan.

Saat ini, upaya yang dirasa paling efektif memadamkan titik api penyebab kabut asap adalah dengan menyiramkan air dari udara. Dalam waktu dekat, dua pesawat Rusia Amphibi Fix Wings BE 200 --masing-masing mampu membawa 12.000 ton air-- akan digunakan memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Kalteng dan Kalsel.

Malam tadi, tim pemadaman dipimpin Mayjen Syamsul Ma’arif, Kalakhar Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan, melakukan rapat teknis dengan sejumlah pejabat Kalsel dan Kalteng, di Banjarmasin.

Disebutkan, dua pesawat Rusia yang disewa Pemerintah RI itu akan segera melakukan pemadaman dengan dibantu lima helikopter bantuan TNI dan Polri.

Asap Gambut
Kebakaran lahan gambut di wilayah Lingkar Utara menjadi salah satu penyuplai asap ke wilayah Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura. Demikian pula kebakaran lahan gambut dan hutan di belakang Markas Rindam Guntung Payung.

Hingga siang kemarin, kebakaran lahan di ruas jalan Lingkar Utara masih terus terjadi. Demikian pula yang terjadi di belakang Markas Rindam.

"Dua daerah itu turut andil menyuplai asap ke sejumlah wilayah di daerah ini," kata Johansyah, kepada Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan BKSDA Daops.

Diakui, upaya pemadaman dengan teknik menyuntikkan air ke dalam tanah, belum mencapai hasil maksimal. Hal ini karena banyaknya titik-titik api di dalam tanah lahan gambut.

"Di sisi lain, kita kesulitan menyedot air akibat sungai kecil sekitar lokasi kering akibat kemarau," ujar Johansyah. Dari foto BGM, terpantau banyak titik merah di wilayah Kalsel. Hanya saja, pihak BMG mengaku tidak punya akses mendata jumlah titik-titik api tersebut.

Mulai Normal
Dibanding Rabu (1/11), kondisi Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, kemarin, sudah mulai normal untuk penerbangan. Penundaan hanya terjadi pada penerbangan pagi khusus jadwal pemberangkatan di bawah pukul 08.00 wita.

Empat penerbangan yang sempat tertunda yakni Wings Air, Trigana Air, Batavia Air dan Garuda. Namun, keempat akhirnya berhasikl take-off setelah di atas pukul 09.00 wita. Kepala Divisi Operasi dan Komersial PT Angkasa Pura (AP) I, Siswadi mengakui jarak pandang di bandara khususnya di bawah pukul 09.00 masih rawan bagi penerbangan. "Penerbangan baru bisa dilakukan setelah di atas pukul 11.00 dimana jarak pandang di atas 800-100 meter," ujarnya.

Sehari sebelumnya, Bandara Syamsudin Noor lumpuh selama delapan jam mengakibatkan ribuan calon penumpang telantar. Sejumlah penerbangan bahkan terpaksa dibatalkan.

Direktur Angkutan Udara Departemen Perhubungan, Santoso Edi Wibowo mengungkapkan, penutupan sejumlah bandara akibat gangguan kabut asap menyebabkan 183 penerbangan batal dengan jumlah 40.314 kursi.

Hingga kini Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya masih belum bisa beroperasi karena gangguan asap. Sebanyak 75 penerbangan di bandara itu dibatalkan. Demikian pula Bandara Supadio Pontianak, 18 penerbangan yang menyediakan 3.974 kursi mengalami pembatalan.niz/ais/ank/tur
Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: