Tuesday, November 14, 2006

Kebakaran

Minggu, 05 November 2006
Kalsel Tingkatkan Pemadaman di Lahan Gambut

Banjarmasin, Kompas - Sekitar 100 prajurit TNI dan puluhan petugas Pemerintah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru memadamkan kebakaran lahan gambut di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, dan di Lianganggang, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Sabtu (4/11). Pemadaman dilakukan agar asap tebal berkurang menjelang kedatangan dua pesawat pemadam api, Beriev BE 200, di Bandara Syamsudin Noor.

Kedua pesawat asal Rusia itu digunakan untuk pemadaman dengan bom air. Target utama pemadaman dari udara itu adalah lahan gambut di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Pemadaman itu dipimpin Komandan Distrik Militer 1006/Martapura Letnan Kolonel Infantri Martono. "Pemadaman ini terus dilakukan dalam beberapa hari mendatang agar asap berkurang," katanya.

Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (Kalakhar Bakornas PB) Mayor Jenderal TNI Syamsul Ma’arif di Banjarmasin, Kamis malam, mengatakan, pemadaman kebakaran lahan dan hutan di kedua provinsi mensyaratkan kondisi bandara harus bersih dari asap. Itu agar pesawat dapat mendarat dan lepas landas dengan aman.

Pada Sabtu pagi, sebagian wilayah Kalsel bercuaca cerah. Itu karena hujan lebat mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, dan Banjarbaru dalam dua hari terakhir. Ini berbeda dengan tiga bulan terakhir. Hampir seluruh wilayah Kalsel diselimuti asap tebal.

Cuaca yang baik dan hujan membuat sebagian petani Cerbon Barito Kuala turun ke sawah untuk mulai menyemai bibit padi dan membersihkan sawah. Dalam tiga bulan terakhir, para petani nyaris menganggur karena sawah mereka kering dan jadi sasaran amukan api.

Walhi adukan

Dalam situasi berbeda Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Selatan mengadukan perusahaan pembakar lahan dan hutan ke Polda Sumatera Selatan. Mereka mendesak aparat kepolisian menyelidiki pembakaran di kawasan perusahaan perkebunan.

Surat pengaduan itu disampaikan Walhi Sumsel, Sabtu (4/11). Dalam surat itu mereka mengungkapkan hasil temuan pembakaran lahan yang dilakukan perusahaan perkebunan di Ogan Komering Ilir, Sumsel.

Ketua Dewan Daerah Walhi Sumsel Shofuan Yusfiansyah, mengatakan, dari investigasi Walhi (9-10/) ditemukan indikasi kebakaran lahan sawit sebuah perusahaan besar di Kabupaten Ogan Komering Ilir dilakukan oknum perusahaan itu. Pembakaran mencakup lahan di Desa Jermun dan Talang Nangka.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumsel Komisaris Besar Abusofah mengatakan, kepolisian menahan 23 tersangka pembakar lahan. Mereka merupakan petani tradisional, di antaranya dari Kabupaten Muara Enim, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir. "Pengaduan seharusnya disertai bukti, untuk membantu polisi mengungkapkan kasus itu," katanya. (FUL/LKT)

No comments: