Sabtu, 04 November 2006
Kalbar Rugi Rp 910 Miliar akibat Kebakaran Perkebunan
Pontianak, Kompas - Kebakaran di empat lahan perkebunan membuat Kalimantan Barat merugi Rp 910 miliar. Keempat perusahaan pemilik perkebunan itu tengah disidik Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kalbar bersama lima perusahaan perkebunan lainnya.
"Ada tiga komponen yang dihitung, yaitu kerugian ekonomis, ekologis, dan immaterial. Bila terbukti (bersalah), perusahaan harus mengganti kerugian," kata Kepala Bapedalda Tri Budiarto, Jumat (3/11) di Pontianak. Besar kerugian dihitung tim Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan, Institut Pertanian Bogor, setelah meninjau langsung areal kebakaran.
Kerugian ekologis dan ekonomi dihitung Rp 210 miliar, sedang kerugian immaterial dan biaya pemulihan Rp 700 miliar. Jumlah Rp 910 miliar hampir menyamai Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Pemerintah Provinsi Kalbar setahun—Rp 1 triliun.
"Kami juga memanggil masyarakat yang menjadi saksi lahan terbakar," ujar Tri. Kamis lalu dua warga dipanggil sebagai saksi.
Sementara itu, staf organisasi konservasi lingkungan, WWF-Indonesia untuk Pontianak, Haryono Sadikin, meminta pemerintah daerah bekerja keras mengusut kebakaran lahan. Dia menduga, perusahaan cepat sekali melenyapkan barang bukti.
Dalam tiga bulan ini, kebakaran melanda lebih dari satu juta hektar (ha) lahan dan hutan di Kalimantan Tengah. Untuk mengakhiri, kawasan lahan gambut di bagian selatan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan menjadi target utama bom air.
"Pengeboman dilakukan secepatnya setelah kegiatan di Sumatera Selatan selesai. Persiapannya mulai Minggu (5/11) di Bandara Syamsudin Noor," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana Mayor Jenderal TNI Syamsul Ma’arif di Banjarmasin. Pihak Kalsel akan berkoordinasi dengan Kalteng.
Pesawat amfibi dari Rusia, Beriev BE-200, akan parkir di bandara itu. Dua pesawat C-130 Hercules dipakai memodifikasi awan untuk hujan buatan.
1 juta hektar
Kepala Badan Pengelola dan Pelestari Lingkungan Hidup Daerah (BPPLHD) Kalteng Moses Necodemus menjelaskan, kebakaran di Kalteng sudah melahap 1.000.031 ha lahan dan hutan dalam tiga bulan ini, tersebar di 14 kabupaten. Lahan kritis di provinsi itu 5 juta ha.
Kalimantan Timur yang biasanya terhindar kini pun diselimuti asap. Seluruh penerbangan perintis dari Bandara Temindung Samarinda sudah tiga hari dibatalkan hingga Jumat. Kemarin, jarak pandang berkisar 300 meter, padahal jarak pandang ideal untuk pergerakan pesawat adalah 5.000 meter.
Kepala Bandara Temindung Bambang Darmawanto mengatakan, jika jarak pandang menjadi 3.000 meter, pesawat bisa mendarat dan lepas landas.
Di Balikpapan, pihak Bapedalda membagi 1.500 masker pernapasan gratis. Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Sepinggan Syamsul Huda, jarak pandang 1.000 m-7.000 m siang hari.
Pada hari Jumat asap lebih tipis dibandingkan hari sebelumnya. "Kandungan aerosol (material padat dalam udara) sekitar 170 mikrogram per meter kubik. Kemarin yang tertinggi 225," katanya. (FUL/RYO/BRO/YNS)
Tuesday, November 14, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment