Friday, November 10, 2006

Asap Bikin Pendaratan Dua Pesawat Dialihkan ke Batam

Jumat, 06 Oktober 2006
Pekanbaru, Kompas - Kabut asap tebal yang berlangsung beberapa hari terakhir ini masih terus menyelimuti sejumlah daerah, antara lain Pekanbaru, Jambi, Palembang, dan Palangkaraya.

Hari Kamis (5/10), kabut asap di Pekanbaru dan seluruh kabupaten/kota di Riau bahkan mengakibatkan dua pesawat terpaksa dialihkan pendaratannya ke Kota Batam, Kepulauan Riau, sedangkan satu penerbangan menuju Malaka, Malaysia, ditunda hingga tengah hari.

"(Pendaratan) Pesawat Garuda dan Batavia Jakarta-Pekanbaru terpaksa dialihkan ke Batam. Riau Airlines tujuan Malaka yang seharusnya diberangkatkan pagi tadi (kemarin) terpaksa ditunda karena jarak pandang tidak memungkinkan (tidak sampai 800 meter)," kata salah satu staf Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Fajri, Kamis.

Di Jambi, Wakil Gubernur Antony Zeidra Abidin kemarin mengadakan pertemuan dengan 30 pengusaha perkebunan, kehutanan, dan hutan tanaman industri (HTI). Saat acara itu berlangsung, jarak pandang di kota tersebut hanya sekitar 200 meter. Antony dalam kesempatan itu meminta agar pengusaha yang lahannya terbakar secepatnya melakukan pemadaman.

Di Sumatera Selatan, asap pekat yang berasal dari kebakaran lahan dan hutan masih terus memenuhi jalan lintas timur (jalintim) Sumatera antara Jambi dan Palembang, terutama pada sore, malam, hingga pagi hari. Pemantauan kemarin, pada pukul 04.00-09.00, asap pekat terlihat di jalintim Sumatera sejak dari Kota Jambi dan semakin pekat di kawasan Bayung Lencir dan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin. Jarak pandang di jalan hanya sekitar 20 meter.

Di Kalimantan Tengah, kabut asap tebal menyelimuti Palangkaraya sejak pagi hingga lepas tengah hari. Udara pun tercemar karbon monoksida (CO) dan partikel debu dalam jumlah banyak. Asap memenuhi jalan serta permukiman penduduk di sekitar jalan tersebut.

Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kebakaran semak belukar di Kecamatan Alalak Berangas, Kabupaten Barito Kuala, yang sudah berlangsung tiga hari sempat merambat ke gedung SLTP Negeri II Alalak Berangas dan menghanguskan satu ruang kelas.

Berdasarkan pantauan Kompas, kemarin, lahan yang terbakar di daerah itu didominasi perdu rawa Mirtacease. Asap membubung tinggi karena tanahnya berjenis gambut. Asap kebakaran itu menutupi jalan Banjarmasin-Marabahan, ibu kota Barito Kuala, dan memaksa pengendara mobil dan sepeda motor menepi. (NEL/IAM/CAS/FUL/RYO/NAT)

No comments: