Minggu, 08 Oktober 2006
Banjarmasin, Kompas - Kebakaran yang tak kunjung padam di sejumlah kawasan di Kalimantan, kini bukan hanya asapnya mengganggu kesehatan serta keselamatan transportasi, kemarin Sabtu (7/10) api sudah merambah beberapa infrastruktur dan fasilitas umum.
Api yang membakar semak belukar di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan tiga hari terakhir, kemarin mengepung tiga tiang dan satu menara listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sekitar empat kilometer dari lokasi tersebut, tiang listrik lainnya juga dikelilingi api.
Warga khawatir tiang listrik itu roboh jika api tak cepat padam. Warga akhirnya membantu menyediakan bahan bakar untuk kendaraan pemadam kebakaran.
Di Kalimantan Barat, empat kota utama yaitu Pontianak di sisi Barat, Singkawang di Utara, Putussibau di Timur, dan Ketapang di Selatan tetap diselimuti kabut asap tebal, Sabtu (7/10).
Di Kalbar masih terpantau 88 titik, sementara di Kalteng 1.710 titik. Warga Putussibau, Kamin mengatakan, "Saya pikir, kabut asap ini kiriman dari Kalimantan Tengah. Tak ada lagi pembakaran lahan di sini, karena sudah memasuki musim tanam," ujarnya.
Sementara kebakaran hutan di tepi Taman Nasional Sebangau Kalteng sepekan terakhir belum bisa dipadamkan. Api melalap pohon dan belukar di tepian Sungai Sebangau sekitar 13 ha.
Tim pemadam api Manggala Agni Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam serta Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat terus berupaya melokalisir api agar tidak merembet ke dalam kawasan.
Terancam punah
Di Sumatera, Taman Hutan Raya Sekitar Tanjung di Kecamatan Kumpeh dan kawasan hutan produksi terbatas bekas hak pengusahaan hutan (HPH) PT Rimba Karya Indah di Kecamatan Kumpeh Hulu, Kabupaten Muaro Jambi, terancam punah.
Tanjung Sekitar dengan luas 35.734 ha dan Rimba Karya Indah seluas 61.000 ha dua pekan terbakar dan belum berhasil dipadamkan. Kobaran api masih sangat besar dan menjalar cepat. Diperkirakan, hanya hujan yang bisa memadamkan api tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, H Gatot Moeryanto kepada Kompas kawasan HPT eks HPH PT RKI itu merupakan lahan gambut—jika terbakar sulit dipadamkan.
Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin kemarin membagi-bagikan masker kepada sejumlah pelajar SD, SMP, SMA di Kota Jambi karena kualitas udara tidak sehat, dan terus memburuk mendekati berbahaya.
Penerbangan dari dan ke Bandara Sulthan Thaha Jambi juga sebagian gagal. Yang berhasil mendarat yaitu Mandala dari Batam pukul 12.00 WIB, Sriwijaya Air dari Jakarta pukul 12.15 WIB, Adam Air pukul 12.45 WIB dan Sriwijaya Air pukul 15.45 WIB. Hal serupa terjadi di Palembang.
Gangguan asap sempat menghentikan operasional PLTGU Borang Sumsel pada pukul 23.00 Jumat (6/10) hingga Sabtu (7/10) pukul 18.00.
528 Hektar terbakar
DI Jawa Timur, kebakaran di kawasan Kesatuan Pemangkuan Hutan Kediri Perum Perhutani Unit II Jawa Timur meluas, setidaknya menghanguskan 528 ha hutan tanaman pinus di lereng Pegunungan Wilis.
Karena keterbatasan peralatan dan tak ada bantuan dari pemadam kebakaran atau pemadaman dari udara maka proses pemadaman lamban. Di Banyuwangi dan Bondowoso, kebakaran 430 hektar hutan sekitar Kawah Ijen, sudah bisa dipadamkan. (FUL/RYO/CAS/NAT/LKT/NIK/TIF/SIR)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment