Senin, 16 Oktober 2006 01:37:03
Banjarmasin, BPost
Kabut asap yang menyelimuti Kota Banjarmasin dalam beberapa hari terakhir menyebabkan jumlah penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) meningkat tajam.
Berdasarkan data terakhir yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, selama Agustus 2006, total penderita ISPA sebanyak 12.046 orang, dengan rincian 5.597 balita dan 6.449 orang dewasa. Pada bulan September 2006 meningkat menjadi 13.489 orang, terdiri dari 6.318 balita dan 7.171 orang dewasa.
Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Rosalie Gunawan, Senin (16/10) mengatakan, meski terjadi peningkatan jumlah penderita ISPA, namun angkanya masih dalam batas kewajaran sehingga tidak perlu diberlakukan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
"KLB hanya diberlakukan apabila jumlah kejadian meningkat dua kali lipat dari bulan sebelumnya. Apabila dilihat dari data yang ada, peningkatan yang terjadi tidak terlalu besar," ungkapnya.
Walaupun demikian, Dinkes Kota Banjarmasin, tetap terus memantau perkembangan ISPA. Setiap Puskesmas telah dibekali dengan obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi ISPA.
Rosalie juga mengatakan, peningkatan jumlah penderita ISPA mengindikasikan kualitas udara di Kota Banjarmasin dalam keadaan tidak sehat.
Untuk itu dirinya mengimbau agar warga senantiasa menjaga kondisi kesehatan serta tidak terlalu banyak melakukan aktivitas di luar rumah.
"Kembali kami ingatkan kepada warga Banjarmasin, agar terus menjaga kondisi tubuh, dan jangan melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak terlalu penting. Kemudian jika mengalami gangguan yang ciri-cirinya menyerupai ISPA, segera datang ke Puskesmas atau instansi kesehatan terdekat,"jelasnya.
Berdasarkan hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang dilakukan Dinkes Kota bekerjasama dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKL-PPM) Banjarbaru, udara di Kota Banjarmasin sudah dalam kondisi tidak sehat.
Pelaksanaan kegiatan pengukuran yang dilakukan di lingkungan Puskesmas terminal Jalan Pramuka, tanggal 10-11 Oktober 2006, menunjukkan angka beberapa parameter yang digunakan dalam pengukuran, melebihi batas syarat maksimal baku mutu udara ambien.
Salah satunya adalah Partlkullat Matter (PM 10) yang batas syaratnya adalah 150 ug/m3, tetapi berdasarkan hasil penelitian Dinkes Kota angkanya mencapai 206,500 ug/m3.
Sementara hingga saat ini Dinkes Kalsel masih belum memiliki data lengkap mengenai jumlah penderita ISPA di Kalsel terhitung hingga akhir September 2006.
Hal tersebut dikarenakan baru sebagian kabupaten/kota yang telah menyerahkan laporan jumlah penderita ISPA di wilayahnya masing-masing. Meski demikian, dari data sementara yang dimiliki Dinkes Kalsel, jumlah penderita ISPA di Kalsel juga mengalami peningkatan 8,8 persen dibanding bulan Agustus 2006.
Kasubdin Pengendalian Penyakit dan Penyehatan (P2PL) Dinkes Kalsel, Sukamto mengatakan, data sementara tersebut diperoleh dari laporan Puskesmas sentinel (percontohan) yang ada di wilayahmasing-masing kabupaten/kota yang ada di wilayah Kalsel.
"Data dari Puskesmas sentinel dapat dijadikan acuan untuk mengukur sejauh mana peningkatan ISPA di wilayah satu kabupaten, pasalnya Puskesmas tersebut memiliki jangkauan wilayah yang luas, serta tenaga medis serta prasarana yang relatif lengkap," ujarnya.ck6
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment