amis, 05 Oktober 2006
Pontianak, Kompas - Kabut asap yang semakin tebal memaksa Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, meliburkan seluruh sekolah mulai Kamis ini hingga Sabtu depan.
"Edaran sudah disampaikan melalui Dinas Pendidikan Kota Pontianak," ujar Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Kota Pontianak Maladi, Rabu (4/10) di Pontianak.
Libur diberlakukan bagi jenjang pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA. Guru SMA Santo Petrus I Pontianak, Anton Wijaya, mengakui sudah menerima instruksi itu. Menurut Anton, sejumlah TK bahkan telah meliburkan siswanya sejak beberapa hari lalu.
Keputusan itu didukung Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kalbar. Kepala Bapedalda Tri Budiarto mengatakan, sekolah-sekolah diimbau meliburkan muridnya karena karakteristik asap saat ini berbeda dengan yang terjadi pada Agustus-September lalu.
Sementara itu, meskipun masih diselimuti kabut asap, Bandara Juwata Tarakan kemarin sudah beroperasi normal setelah terganggu akibat tergelincirnya pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines, Selasa lalu.
Kepala Bandara Juwata Husni Djau menjelaskan, badan pesawat Boeing milik Mandala masih berada di rawa sekitar 50 meter dari landas pacu karena pengelola bandara tidak memiliki alat untuk memindahkannya.
Dari Berau dilaporkan, penerbangan di Bandara Kalimarau juga masih terganggu kabut asap. Kedatangan dan keberangkatan pesawat terlambat tiga sampai empat jam.
Akibat kabut asap, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kalteng dan Kalsel terus meningkat. Di Palangkaraya, jumlah kasus ISPA mendekati kategori wabah. Di Kalsel setiap hari tercatat sekitar 700 pasien ISPA yang berobat.
Pekan lalu, Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya mencatat ada 1.670 penderita ISPA. "Apabila jumlahnya mencapai 1.700 orang, Palangkaraya berada dalam kondisi wabah ISPA," kata Kepala Subdinas Pemberantasan dan Pencegahan Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya Tiur Simatupang, Jumat pekan lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Rosehan Adani mengungkapkan, penderita ISPA selama Agustus tercatat 16.651 orang. Angka itu diperkirakan meningkat 4,5 persen tiap bulan pada September dan Oktober 2006.
Di Sumatera Selatan, jumlah lokasi kebakaran yang terpantau mencapai 195 titik, padahal sehari sebelumnya hanya 60 titik. Di Provinsi Jambi, kebakaran di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Berbak di Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, terus meluas. Sampai kemarin 13 titik api di kawasan itu belum berhasil dipadamkan. (BRO/CAS/FUL/ RYO/LKT/NAT/HLN/NAL)
Saturday, October 21, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment