Sabtu, 09 September 2006 04:31:24
* Indeks kekeringan meninggi
Banjarbaru, BPost
Prakiraan cuaca yang memprediksi September merupakan puncak kemarau, terbukti. Data dari Stasiun Klimatologi Kelas I Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Banjarbaru menyebutkan, suhu di Kalsel telah mencapai tingkat tertinggi, sementara kelembaban udara pun kian menunjukkan Kalsel telah dihinggapi kekeringan.
"Seperti yang kami perkirakan sebelumnya, puncak musim kemarau sekitar Agustus-September. Suhunya sudah mencapai 35,8 derajat celcius, sementara kelembabannya hanya 26 persen," jelas Sucantika Budi, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMG Kalsel di Banjarbaru, Jumat (8/9) siang.
Budi yang didampingi Evi, kasi Data dan Informasi menjelaskan, kondisi tersebut menunjukkan kalau saat ini Kalsel tengah berada pada puncak kemarau. Suhu yang tertangkap oleh alat di tempatnya itu, adalah gambaran bagaimana daerah ini tengah minim udara sejuk dan sebaliknya tengah mengalami titik panas yang maksimal.
Tak heran jika kemudian hawa panas kian terasa. Semakin rendah kelembaban, maka tingkat kekeringan pun meninggi. "Normal dan seharusnya tingkat kelembaban itu 100 persen. Nah, ini di bawah 50 persen. Artinya kering sekali," imbuhnya.
Matahari kian terik, nyaris tanpa hujan deras sehingga memicu panasnya suhu udara. Hal ini patut diwaspadai. Karena salah-salah, risiko kebakaran lahan siap mengintai jika tak berhati-hati. Fire danger rating system (FDRS) atau sistem peningkatan bahaya kebakaran menunjukkan tren yang meninggi.
Sejak minggu keempat Juli tadi hingga awal Agustus ini, grafik drought code (DC) atau indeks kekeringan dan konsumsi bahan bakar total yang menggambarkan potensi asap menunjukkan angka yang terus tinggi. Sebelumnya sempat tak stabil turun naik dari kapasitas rendah sejak 24 Juli tadi terukur tinggi terus, mencapai 364,8 kini besarannya kian meningkat.
Imbasnya, Fire Weather Index (FWI) atau indeks dari bahaya kebakaran, intensitas api dan peringkat penanggulangan kebakaran pun mencapai titik ekstrim. Terekam pada data indeksnya mencapai tingkat intensitas api sangat tinggi, kemungkinan pemadaman yang dilakukan sangat kecil dan harus memerlukan peralatan yang canggih. niz
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Saturday, October 07, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment