Saturday, October 07, 2006

200 Hektare Sawah Kekeringan

Kamis, 07 September 2006 01:33:43

Batulicin, BPost - Hasir, anggota kelompok tani Suka Maju Desa Pakatelu, Kusan Hilir, Tanah Bumbu hanya tertegun memandang padinya yang tidak berisi.

Selain padi varites 66 miliknya tidak berisi (kompong), sawah pun kekeringan. Sambil berjongkok di atas tanah yang kering kerontang, lelaki paruh baya itu menghela nafas panjang.

Bapak empat anak ini, bingung dan gundah. Pasalnya, memasuki musim paceklik (gagal panen) ia dan keluarganya tidak mempunyai stok beras.

Sebelumnya, banjir besar Mei yang melanda kawasan tersebut telah membuat petani setempat gagal panen. Penderitaan Hasir dan ratusan petani lainnya ditambah dengan kekeringan di musim kemarau tahun ini.

Hanya bertelanjang dada, tangannya yang kekar meremas buah padi yang masih hijau. Ia pun tersenyum kecut karena kecewa padi yang sudah dirawatnya lebih dari dua bulan bakal tidak menghasilkan.

"Dampak ke kami sangat besar, pertama kami memasuki musim paceklik dua kali, usai banjir dan kekeringan. Kami juga menderita kerugian saat pembibitan, pupuk dan obat tanaman serta perawatan, nilainya mencapai jutaan rupiah," keluh Hasir yang memiliki 1,5 hektare sawah.

Penderitaan itu tak hanya dirasakan Hasir, pasalnya ratusan petani sekitar juga mengalami hal sama. Setiap memasuki Juli-Agustus air di sawah mulai menyusut, sehingga menyebabkan kekeringan. Biasanya warga sekitar memanfaatkan sejumlah irigasi yang ada namun di musim kemarau tidak ada air mengalir.

Informasi dihimpun BPost, saat melihat langsung di kawasan tersebut, Desa Manurung lebih dari seratus hektare sawah kekeringan.

Daerah Sungai Binjai lebih dari 50 hektare dan Pakatelo lebih dari 25 hektare sawah kekeringan. Para petani pun tidak bisa berbuat banyak, meski di antara mereka ada yang mengalihkan tanaman ke palawija seperti semangka. dhs

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: