Kamis, 05 Oktober 2006 01:06:42
Martapura, BPost
Indikator udara tidak sehat di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, akibat kabut asap tak membuat petani berhenti melakukan pembakaran lahan.
Dari pantauan BPost, di sejumlah lahan di kawasan Panggalaman, Martapura Barat, Gambut dan Sungai Tabuk, ditemui titik-titik api. Bahkan di Sungai Tabuk, sebuah tempat penyimpanan batu bata musnah akibat rembetan kebakaran lahan.
Sabri, buruh batu bata di Panggalaman, Sungai Tabuk, mengakui sebagian kebakaran lahan setempat memang adanya petani yang membakar lahan pertanian.
Kata Sabri, akibat pembakaran lahan, gudang batu bata di tempatnya bekerja hampir saja luluh lantak. "Kami bahu-membahu dengan BPK Martapura memadamkan api pada kebakaran Senin (2/9) mulai pagi sampai menjelang Magrib," bebernya.
Sementara itu, ‘Kota Intan’ Martapura, kemarin (4/10) pagi, tertutup kabut asap. Selepas subuh, sejumlah tempat jarak pandang berkisar 10-20 meter.
Bahkan Kantor Bupati Banjar sekitar pukul 06.00 Wita tidak kelihatan meski hanya berjarak 30 meter dari Jalan A Yani. Sejak pukul 06.00, aparat Polantas Banjar sibuk berjaga-jaga di sejumlah tikungan dan persimpangan.
Kabut Martapura baru menipis sekitar pukul 08.10. Kejadian kemarin, berarti di Martapura sudah terjadi konsentrasi kabut selama dua hari berturut-turut.
Kadinkes Banjar, dr Toto Medyanto, mengatakan, kabut asap yang terjadi sama seperti Selasa lalu. "Dengan demikian, sudah dua hari, Martapura diserang kabut asap. Saya saja ketika memantau sampai batuk-batuk," ucapnya.
Disinggung penderita ISPA, Toto mengakui ada peningkatan signifikan, terutama di kawasan Gambut, di mana saat udara normal hanya 30-40, kini 139 penderita per bulan. adi
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Saturday, October 14, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment